Mantap! Kuartal I-2021, BNI Raup Laba Bersih Rp2,39 Triliun
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat laba bersih senilai Rp2,39 triliun pada kuartal I-2021.
Korporasi
JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat laba bersih senilai Rp2,39 triliun pada kuartal I-2021.
Perolehan laba bersih tersebut sejalan dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio ditetapkan pada level 200,5%, lebih tinggi dari posisi akhir tahun 2020 yang sebesar 182,4%.
“Kami tetap membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang tinggi sebesar Rp4,81 triliun,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers virtual, Senin, 26 April 2021.
Nilai CKPN tersebut melesat 127,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,11 triliun. Perseroan juga mencatat, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,1% year on year (yoy) mencapai Rp639,0 triliun.
Royke menjelaskan, kenaikan DPK disumbang oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1% dan 12,9% yoy.
Selain itu, marjin bunga bersih (net interest margin/ NIM) membaik dari 4,5% pada kuartal IV- 2020 menjadi 4,9%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Setali tiga uang, penyaluran kredit juga tumbuh 2,2% yoy dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp559,33 triliun Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri.
BBNI juga meraup pendapatan non bunga atau fee based income sebesar Rp3,19 triliun. Penyumbangnya adalah recurring fee senilai Rp2,91 triliun, tumbuh 9,4% dari posisi yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, pendapatan recurring fee berasal dari komisi atas jasa transaksi perbankan meliputi layanan cash management dan trade finance bagi segmen bisnis, layanan ATM, mobile banking, dan layanan elektronis atau e-channel lainnya di segmen ritel. (RCS)