Presiden mengembalikan sebagian izin pertambangan ke pemeirntah daerah setelah menerima 'protes' dari berbagai kepala daerah. Namun pengembalian wewenang daerah di luar komoditi batu bara. Ilustrasi: tambang batu bara/ arsip
Korporasi

Mantap, Laba Bayan Resources Melejit 386 Persen Jadi Rp4,8 Triliun per Semester I-2021

  • JAKARTA - Emiten batu bara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatat kinerja yang gemilang sepanjang semester I-2021.Berdasarkan laporan keuangan yang dipubl

Korporasi

Aprilia Ciptaning

JAKARTA - Emiten batu bara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatat kinerja yang gemilang sepanjang semester I-2021. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk melejit hingga 386,8% year-on-year (yoy).

Pada periode ini, laba BYAN tercatat sebesar US$337 juta atau setara Rp4,8 triliun (kurs Rp14.496 per dolar Amerika Serikat). Padahal, per semester I-2020 laba perseroan sebesar Rp1 triliun.

Begitu pula dengan pendapatan, perseroan berhasil mencetak US$1,023 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan US$695 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan tersebut didominasi dari batu-bara yang mencapai US$1,02 miliar dan nonbatu bara sebesar US$1,96 juta. 

Perseroan juga berhasil menekan beban pokok pendapatan yang semula rugi US$505 juta per semester I-2020, menjadi rugi US$431,9 juta pada periode ini.

Adapun total liabilitas tercatat sebesar US$583,3 juta, lebih rendah ketimbang akhir 2020 sebesar US$758 juta. Sebaliknya, total ekuitas meningkat dari US$861,5 juta per akhir 2020 menjadi US$945,4 juta per enam bulan pertama 2021.

BYAN saat ini memiliki total aset sebesar US$1,52 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan akhir 2020 yang sebesar US$1,61 miliar.