Mantap, Laba Summarecon Agung Meroket 962 Persen Jadi Rp108,4 Miliar
- Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan laba yang meroket hingga 962% secara tahunan atau year-on-year (yoy) per semester I-2021.
Korporasi
JAKARTA – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan laba yang meroket hingga 962% secara tahunan atau year-on-year (yoy) per semester I-2021.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Jumat, 27 Agustus 2021, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMRA sebesar Rp108,4 miliar. Padahal, per semester I-2020, jumlahnya masih sebesar Rp10,2 miliar.
Manajemen menyebut, perseroan akan terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan pelanggan. Ke depan, akan ada penyesuaikan produk dengan permintaan dan kemampuan pembeli (demand-side strategy).
- Perusahaan Energi Grup Sinarmas Dapat Fasilitas Pembiayaan Rp337,58 Miliar dari BUMN SMI
- Progres Berjalan 20,4 Persen, Proyek Fase 2A MRT Jakarta Dibangun Sepanjang 5,8 Km
- Listing di Bursa Efek Kanada, Anak Usaha PURE Gandeng Perusahaan China
“Kami akan memperkuat portofolio bisnis sehingga menghasilkan pendapatan berkelanjutan (recurring income. Selain itu, kami juga berupaya memanfaatkan peluang dengan strategi yang inovatif dan kreatif,” tulis manajemen.
Sementara itu, pendapatan perseroan juga terungkit meski tipis, yakni sebesar 14,2% yoy. Dari semula Rp2,1 triliun per semester I-2020, menjadi Rp2,4 triliun pada periode ini. Namun sayangnya, beban pokok pendapatan ikut membengkak, dari minus Rp1,24 triliun menjadi minus Rp1,27 triliun sepanjang enam bulan pertama 2021.
Kemudian, total liabilitas perseroan tercatat naik dibandingkan dengan akhir 2020 yang sebesar Rp1,58 triliun. Per semester I-2021, total liabilitas SMRA sebesar Rp1,74 triliun. Adapun total ekuitas tercatat Rp9,13 triliun, lebih tinggi dari Rp9,08 triliun per Desember 2020.
Pada periode ini, kas dan setara kas SMRA naik dari Rp1,6 triliun per akhir 2020 menjadi Rp2,8 triliun. Hal ini membuat total aset perseroan ikut naik menjadi Rp26,5 triliun, dari Rp24,9 triliun per Desember 2020.