<p>Produksi Wismilak/Wismilak Inti Makmur</p>
Industri

Mantap, Laba Wismilak Meroket 533 Persen Jadi Rp172,2 Miliar Sepanjang 2020

  • Emiten rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mencatat kinerja yang gemilang sepanjang 2020.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Emiten rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mencatat kinerja yang gemilang sepanjang 2020.

Perusahaan ini berhasil membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp172,2 miliar. Jumlah ini meroket hingga 533% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama 2019 sebesar Rp27,2 triliun.

Begitu pula dengan penjualan, perseroan meraup Rp1,99 triliun alias lebih tinggi 43,1% yoy dari penjualan 2019 sebesar Rp1,39 triliun. Jumlah ini berasal dari penjualan kepada pihak ketiga sebesar Rp2 triliun dan retur penjualan yang minus Rp10,6 miliar.

Di sisi lain, pada periode ini beban pokok penjualan WIIM mengalami kenaikan 42,2% yoy dari Rp962 miliar menjadi Rp1,3 triliun.

Adapun total liabilitas perusahaan juga melesat tinggi, yakni 60,7% yoy menjadi Rp428,5 miliar, dari sebelumnya Rp266,3 miliar pada 2019.

Direktur Keuangan WIIM Lucas Firman Diaianto menjelaskan, kenaikan total liabilitas ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang kepada Kantor Bea dan Cukai serta Kantor Kas Negara sebesar Rp150 miliar.

“Utang ini meningkat karena dua hal, yaitu kenaikan pembelian pita cukai pada Desember 2020 akibat adanya peningkatan penjualan. Selain itu, peratuan PMK Nomor 57PMK.A4/2OL7 terkait fasilitas penundaan pembayaran pita cukai pada akhir tahun juga menyebabkan utang tinggi,” jelasnya dalam keterangan resmi yang dikutip TrenAsia.com, Kamis, 22 April 2021.

Sementara itu, total ekuitas perusahaan yang dibukukan Rp1,18 triliun, naik 14,2% yoy dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp1,033 triliun.

WIIM juga mencatat kas dan setara kas sepanjang 2020 sebesar Rp429,5 miliar, naik 62% yoy dibandingkan dengan Rp265 miliar pada 2019.

Kemudian total aset perusahaan tercatat naik 23,8% yoy dari Rp1,3 triliun sepanjang 2019, menjadi Rp1,61 triliun pada 2020.