<p>Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman mengenakan perlengkapan APD beristirahat di area blok khusus kasus COVID-19 Tempat Pemakaman Umum (TPU} Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Minggu (26/4/2019). Untuk meminimalisir resiko dari banyaknya jumlah jenazah pasien COVID-19 yang dimakamkan setiap harinya, proses pemakaman berlangsung cepat dengan waktu paling lama sekitar 10 menit. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Mantap! Perusahaan Lokal RI Ekspor APD Hazmat ke Australia, Eropa dan Amerika

  • Saat ini Trisula Corporation mulai menyasar market internasional, yang sebagian besarnya berada di Australia dan Amerika Serikat. Diversifikasi produk ini adalah salah satu upaya perseroan dalam menghadapi tantangan pandemi COVID‐19.

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

JAKARTA – PT Trisula International Tbk. memperluas pasarnya untuk diversifikasi produk alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat dan masker nonmedis.

Saat ini Trisula Corporation mulai menyasar market internasional, yang sebagian besarnya berada di Australia dan Amerika Serikat. Diversifikasi produk ini adalah salah satu upaya perseroan dalam menghadapi tantangan pandemi COVID‐19.

Direktur Utama Trisula Santoso Widjojo mengatakan, diharapkan adanya perluasan eskpor ini dapat menambah kontribusi ekspor perseroan. Sampai semester I‐2020 penjualan ekspor perseroan memiliki kontribusi sebesar 51% atau sebesar Rp324,2 miliar.

“Saat ini perseroan melakukan perluasan market dengan customer di luar negeri melalui entitas anak usahanya, yaitu PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry untuk APD berupa baju hazmat dan masker non medis. Adapun Negara tujuan ekspornya adalah Amerika, Australia, dan Inggris. Dan sedang membidik untuk mengekspor ke Singapura,” ungkap Santoso melalui siaran pers, Selasa, 4 Agustus 2020.

Kini Trisula sudah mulai melakukan ekspor untuk masker non medis yang bukan non‐woven. Di sisi lain, untuk produk APD berupa baju hazmat emiten dengan kode saham TRIS masih menunggu izin untuk ekspor.

“Dalam masa pandemi COVID‐19 ini kami terus mengembangkan strategi bisnis kami. Salah satunya adalah dengan membidik pasar ekspor untuk APD berupa baju hazmat dan masker non‐medis. Adanya perang dagang antara Amerika dan China yang semakin memanas ini juga membuka peluang untuk pasar luar negeri perseroan sehingga diharapkan ke depan Trisula tidak hanya di domestik melainkan juga dapat memperluas pasar ekspor,” ujar Santoso.

Seragam Anti Api

Selain APD berupa baju hazmat dan masker non medis, Trisula juga sudah memproduksi APD berupa pakaian seragam pelindung anti api untuk pasar luar negeri, yaitu New South Wales, Australia.

“Sebagai perusahaan tekstil dan garmen, kami menerima pesanan customized sehingga dapat membuat berbagai macam pakaian, termasuk pakaian yang di desain khusus seperti APD mulai dari seragam pemadam kebakaran hingga APD baju hazmat. Maka kami terus melakukan improvisasi dalam melihat peluang yang ada,” ujar Santoso.

Sebagai informasi, pendapatan perseroan pada semester I‐2020 mencapai Rp631,5 miliar atau turun 11,56% dari Rp714,03 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara laba bersih perseroan juga mengalami koreksi sebesar 14,36% menjadi Rp10,51 miliar. (SKO)