Menara telekomunikasi alias BTS milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), anak usaha BUMN Telkom / Mitratel.co.id
Industri

Mantap! Saham Mitratel Melenggang di Bursa Efek Global

  • MTEL didapuk sebagai satu-satunya saham bursa indonesia yang masuk ke dalam empat kategori
Industri
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA - Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) masuk dalam The Financial Times Stock Exchange (FTSE) Index di London. 

FTSE Equity Global (FTSE GEIS) sendiri merupakan salah satu indeks global yang dijadikan acuan untuk investasi secara internasional.

Dalam daftar ini, MTEL dikategorikan dalam FTSE Global Indeks untuk series Mid-Cap, FTSE All-World, FTSE All-Cap, FTSE Total Cap. Tak hanya itu, MTEL didapuk sebagai satu-satunya saham bursa indonesia yang masuk ke dalam empat kategori.

Menurut Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada, masuknya Mitratel ke FTSE Equity Global Index menjadi sentimen positif terhadap pergerakan harganya.  

“Masuknya saham tersebut dalam FTSE Indeks bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham MTEL. Isu tersebut juga mendorong pemodal asing untuk mengakumulasi saham perusahaan,” ujar Reza mengutip kabarsiger.com Jumat, 24 Juni 2022.

Ia menambahkan, Mitratel tergolong perusahaan yang kuat secara fundamental. Hal ini tercermin dengan kas bersih yang kuat, pertumbuhan kinerja keuangan yang positif, serta potensi bisnis yang sangat menarik di tengah ekspansi industri telekomunikasi di Indonesia.

Tambahan informasi, saat ini MTEL sedang mengadakan buyback senilai maksimal Rp1 triliun dengan harga maksimal pembelian di Rp801 per saham.

Reza menambahkan, menurutnya ini merupakan salah satu katalis positif dari kepercayaan diri manajemen terhadap valuasi Perusahaan. Reza merekomendasikan beli saham MTEL dengan target harga Rp900 per saham.

Hal serupa diungkapkan oleh analis Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi. Ia menjelaskan, kinerja keuangan Mitratel diprediksi terus bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan tersebut terlihat dari realisasi kinerja keuangan perseroan pada kuartal pertama 2022.

Mitratel mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 21,4% didukung penambahan tenant baru serta minimnya kenaikan beban operasi.

“Kami memperkirakan potensi pertumbuhan MTEL ke depan masih besar, didukung dengan jumlah menaranya yang banyak (28.577 unit) dan tenancy ratio yang baru mencapai 1,51 kali. Kami tetap mempertahankan rekomendasi buy saham MTEL dengan target harga Rp 915,” katanya.

Pertumbuhan kinerja keuangan, ungkap dia, bakal didukung berlanjutnya penambahan menara telekomunikasi dan tenant tahun ini. Perusahaan menganggarkan pendapatan untuk dapat tumbuh 10-11% year on year (yoy), dengan pertumbuhan EBITDA di angkat 13%.