Karyawan memindahkan tumpukan uang rupiah di cash pooling Bank Mandiri, Jakarta, Jum'at, 21 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Mantap! Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp6.087 Triliun

  • Posisi ULN Indonesia akhir Oktober 2022 sebesar US$390,2 miliar atau Rp6.087,12 triliun.
Nasional
Fakhri Rezy

Fakhri Rezy

Author

JAKARTA - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2022 menurun. Hal ini dikarenakan penurunan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta.

Mengutip data BI, Kamis, 15 Desember 2022, posisi ULN Indonesia akhir Oktober 2022 sebesar US$390,2 miliar atau Rp6.087,12 triliun. Besaran tersebut turun 1,27% dari US$395,2 miliar atau Rp6.165,12 triliun pada September 2022.

Secara tahunan, posisi ULN Oktober 2022 mengalami kontraksi sebesar 7,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 6,8% (yoy).

Bila dirinci, ULN Pemerintah sejak Maret 2022 posisi dan pertumbuhannya konsisten mengalami penurunan. Posisi ULN Pemerintah pada Oktober 2022 sebesar US$179,7 miliar atau Rp2.803,32 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$182,3 miliar atau Rp2.843,88 triliun.

Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 12,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi  pada bulan sebelumnya yang sebesar 11,3% (yoy).

Penurunan ULN Pemerintah disebabkan oleh pergeseran penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan ketidakpastian di pasar keuangan global yang tinggi.

Posisi pinjaman juga menurun seiring dengan pelunasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penarikan pinjaman untuk mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas. Penarikan ULN pada Oktober 2022 tetap diarahkan pada pembiayaan sektor produktif dan diupayakan terus mendorong akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dukungan ULN Pemerintah dalam memenuhi pembiayaan sektor produktif dan kebutuhan belanja prioritas antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,5% dari total ULN Pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,6%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,3%), sektor konstruksi (14,2%), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (11,6%).

Sementara itu, posisi ULN swasta pada Oktober 2022 sebesar US202,2 miliar atau Rp3.154,32 triliun, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$204,7 miliar atau Rp3.193,32 triliun.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 3,0% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,2% (yoy).

Perkembangan tersebut disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman dan surat utang sehingga ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) masing-masing mengalami kontraksi sebesar 3,5% (yoy) dan 2,9% (yoy).

ULN Indonesia pada Oktober 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 29,6%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,1%. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN.