<p>Apotek PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) / Dok. Perseroan</p>
Industri

Mantap! Vaksin Tiba, Saham INAF, KAEF, PEHA, dan IRRA Meroket Tembus ARA

  • JAKARTA – Kabar kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia langsung memberikan sentimen positif kepada saham-saham farmasi. Bahkan, belum habis perdagangan Senin, 7 Desember 2020 ini, ketiganya telah melesat hingga menembus auto reject atas (ARA). Saham PT Indofarma (Pesero) Tbk (INAF) menjadi saham yang cepat kenaikannya sejak awal sesi perdagangan. Saham INAF kini sudah melesat 840 poin […]

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Kabar kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia langsung memberikan sentimen positif kepada saham-saham farmasi. Bahkan, belum habis perdagangan Senin, 7 Desember 2020 ini, ketiganya telah melesat hingga menembus auto reject atas (ARA).

Saham PT Indofarma (Pesero) Tbk (INAF) menjadi saham yang cepat kenaikannya sejak awal sesi perdagangan. Saham INAF kini sudah melesat 840 poin atau 24,78% ke level Rp4.230 per lembar.

Data RTI Business menunjukkan, saham INAF diperdagangkan sebanyak 20.368 kali dengan total Rp196,9 miliar. Investor asing masuk ke saham INAF senilai Rp2,13 miliar. Sementara Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjadi pembeli terbesar saham INAF hingga sekitar Rp9 miliar.

Saham BUMN Farmasi kedua yang melenggang naik adalah PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Emiten berasandi saham KAEF ini juga meroket hingga 880 poin atau 24,79% ke level Rp4.430 per lembar.

Saham KAEF diperdagangkan sebanyak 56.569 kali dengan total nilai Rp737,5 miliar. Investor asing membukukan net buy di saham KAEF senilai Rp6,28 miliar. Pemain besar di saham ini lagi-lagi adalah Mirae Asset dengan total beli Rp35,3 miliar.

Kemudian, ada saham PT Phapros Tbk (PEHA) yang juga menembus ARA dengan kenaiakn 24,78% atau 415 poin ke level Rp2.090 per lembar. Saham PEHA diperdagangkan sebanyak 4.084 kali dengan total transaksi Rp28,3 miliar.

Mandiri Sekuritas menjadi top buyers dengan total transaksi sekitar Rp2 miliar dan net buy Rp1,2 miliar. Namun, investor asing malah mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp193,66 juta.

Selain BUMN farmasi, saham produsen jarum suntik PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) juga sukses menembus ARA dengan kenaikan 284 poin atau 24,68% ke level Rp1.440 per lembar. Saham IRRA diperdagangkan sebanyak 25.826 kali dengan total transaksi Rp247,4 miliar.

Indo Premier Sekuritas menjadi top buyers saham IRRA dengan total transaksi mencapai Rp8,2 miliar. Sayangnya, investor asing justru mencatatkan net sell di saham IRRA hingga Rp6,2 miliar.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa sebanyak 1,2 juta vaksin Sinavoc telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, 6 November 2020. Vaksin itu kemudian langsung dibawa ke pabrik PT Bio Farma (Persero) hingga tiba pada pukul 3.45 WIB.

Saat ini, proses penyuntikan vaksin tinggal menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). (SKO)