Marak Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Jelang Iduladha, Pemerintah Siapkan Penanganan Berjenjang
- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini tengah marak beredar di Indonesia. Penyakit yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan domba ini membuat pemerintah bergerak cepat untuk menangulangi wabah ini.
Nasional
JAKARTA –Pemerintah menyiapkan penanganan berjenjang hingga mikro untuk mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini tengah marak beredar di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan hewan qurban bagi masyarakat dalam menghadapi Iduladha 1443 Hijriah yang jatuh pada 9 Juli 2022 mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan terus memantau penyakit yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan domba ini secara berkala sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Pemerintah akan terus monitor mingguan, penanganannya akan dibuat sampai mikro,” tegas Airlangga dari laman Kemenko Perekonomian pada Jumat, 10 Juni 2022.
- Lowongan Kerja BUMN Sucofindo untuk Lulusan S1, Ini Syarat-syaratnya
- IMF: Penghentian Penggunaan Batu Bara Datangkan Keuntungan hingga Rp1,12 Kuantiliun
- Konglomerat Grup Triputra Ingatkan Batu Bara Akan Segera Habis
Dalam upaya penanganan wabah ini, pemerintah membentuk gugus tugas penanganan virus PMK yang tersebar sampai di tingkat Kecamatan/Desa. Selain itu, pemerintah juga melakukan pembatasan lalu lintas ternak, distribusi bantuan obat, vitamin, dan disinfektan ke setiap daerah.
Tidak hanya itu, pemerintah juga membuat vaksin dalam negeri yang diproduksi oleh Pusat Veteriner Farma Kementerian Pertanian dan memberikan pelatihan penanganan PMK kepada petugas kesehatan hewan sebanyak 17.050 Orang.
Meskipun sudah ada vaksin dalam negeri, pemerintah juga menyiapkan vaksin darurat yang diimpor dari luar negeri sebanyak 3 juta dosis.
Seperti diketahui, penyakit penyakit mulut dan kaki banyak menyerang hewan ternak dari mulai sapi, kerbau hingga domba atau kambing dan tergolong penyakit akut yang penyebarannya melalui infeksi virus dan mudah menular. Proses penularan penyakit ini melalui kontak langsung dan angin, namun tidak menular ke manusia (bukan zoonosis).