Warga melakukan penukaran uang baru untuk lebaran di mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Rabu, 20 April 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Maret, Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 6,67 Persen Secara Tahunan

  • Secara sektoral, mayoritas sektor utama mencatatkan kenaikan kredit secara mtm, terutama perdagangan, manufaktur, dan rumah tangga masing-masing sebesar Rp20,2 triliun, Rp19,3 triliun, dan Rp16,7 triliun. Hal tersebut mencerminkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional terus membaik.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -Penyaluran kredit oleh perbankan tumbuh 6,67 persen yoy dengan seluruh kategori debitur mencatatkan kenaikan, terutama UMKM dan ritel.

Secara sektoral, mayoritas sektor utama mencatatkan kenaikan kredit secara mtm, terutama perdagangan, manufaktur, dan rumah tangga masing-masing sebesar Rp20,2 triliun, Rp19,3 triliun, dan Rp16,7 triliun. Hal tersebut mencerminkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional terus membaik.

“Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,95 persen yoy (1,32 persen mtm) terutama didorong oleh giro yang tumbuh sebesar Rp88,56 triliun,” kata Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo dalam website resmi dikutip Selasa, 10 Mei 2022. 

Ditambahkan, OJK juga terus mendorong terbentuknya tingkat suku bunga perbankan yang lebih efisien dimana pada periode pemantauan tingkat suku bunga secara umum masih melanjutkan tren penurunan. Rata-rata suku bunga kredit tertimbang dari KMK, KI, dan KK pada Maret 2022 tercatat sebesar 9,07 persen atau menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Profil risiko perbankan pada Maret 2022 masih terjaga dengan rasio NPL gross menurun menjadi sebesar 2,99 persen. Walaupun terdapat penyesuaian likuiditas perbankan sebagai dampak kebijakan kenaikan GWM Bank Indonesia, namun likuiditas industri perbankan pada Maret 2022 masih berada pada level yang sangat memadai. 

Hal tersebut tercermin dari rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit dan Alat Likuid/DPK masing-masing sebesar 143,64 persen dan 32,11 persen, di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Dari sisi permodalan, perbankan mencatatkan permodalan yang relatif stabil dimana pada Maret 2022 tercatat sebesar 24,80 persen atau jauh di atas threshold.

Sementara BI dalam statistik uang beredar Maret 2022 mencatat penyaluran kredit pada Maret 2022 oleh perbankan tercatat sebesar Rp5.848,7 triliun, atau tumbuh 6,4% (yoy). 

Akselerasi pertumbuhan kredit utamanya bersumber dari golongan debitur perorangan. Kredit kepada perorangan tumbuh meningkat dari 7,6% (yoy) pada Februari 2022 menjadi 8,4% (yoy) pada Maret Sementara itu, kredit kepada korporasi sedikit melambat dari 6,0% pada Februari 2022 menjadi 5,8% (yoy) pada Maret.

Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada Maret 2022 terjadi pada seluruh jenis penggunaan baik Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI) maupun Kredit Konsumsi (KK).