Konferensi pers kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang berlangsung secara online,Senin 30 Mei 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Margin Kontribusi GOTO Terus Naik Berkat Efisiensi Bisnis

  • Grup GoTo menargetkan akan mencapai margin kontribusi positif pada kuartal pertama 2024.

Korporasi

Liza Zahara

JAKARTA - Emiten teknologi dengan ekosistem terdepan di Asia Tenggara, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), merilis kinerja keuangan di enam bulan pertama tahun ini atau semester I-2022 dibandingkan dengan semester I-2021 (year on year/yoy).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Selasa, 30 Agustus 2022, GoTo mencatatkan peningkatan dari sisi margin kontribusi pada periode Januari hingga Juni 2022.

Margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan sebagai persentase dari gross transaction value (GTV) tumbuh masing-masing 47 basis poin (bps) dan 69 bps dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. 

Grup GoTo menargetkan akan mencapai margin kontribusi positif pada kuartal pertama 2024. Sementara segmen on-demand services dan e-commerce ditargetkan akan mencapai margin kontribusi positif masing-masing pada kuartal pertama 2023 dan keempat 2023. Margin kontribusi adalah rasio nilai dari profitabilitas dari masing-masing produk yang ada di perusahaan GoTo sebelum dikurangi oleh biaya headquarter atau operational expenses.

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan, pada kuartal kedua, perseroan terus fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan.

“Pada kuartal kedua, kami terus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkualitas. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kami telah berhasil menumbuhkan nilai transaksi bruto (GTV) serta pendapatan bruto Perseroan. Pertumbuhan juga tercatat di margin bisnis, dibandingkan dengan kuartal yang lalu. Hal tersebut mendorong percepatan langkah kami mencapai profitabilitas," katanya, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 30 Agustus 2022.

Lebih jauh, strategi perseroan untuk mengedepankan diferensiasi produk serta bergeser dari bisnis berbasis insentif, membuahkan hasil yang baik. Sejak implementasi strategi tersebut, penggunaan lintas platform meningkat serta memberikan ruang untuk menajamkan fokus, meningkatkan jumlah pelanggan setia dengan monetisasi bernilai tinggi.

Perseroan juga telah mengurangi jumlah insentif sebagai persentase dari GTV sebanyak 52 bps dibandingkan kuartal sebelumnya, di mana, seiring dengan penguatan monetisasi, telah meningkatkan margin kontribusi Grup sebesar 47 basis poin dan bagian margin EBITDA yang disesuaikan sebagai persentase dari GTV meningkat 69 bps secara quarter-on-quarter, sehingga mempercepat langkah perseroan menuju profitabilitas.

Kemajuan ini ditopang oleh, pertama, peningkatan monetisasi pada segmen on-demand services dan e-commerce, dengan peningkatan take rate sebesar masing-masing 60 bps dan 18 bps, menjadi 21,6% dan 3,1%. Pertumbuhan ini didorong oleh pembaruan skema take rate pedagang dalam bisnis e-commerce serta pemberlakuan platform fee.

Kedua, pengurangan pada total insentif sebagai persentase dari GTV sebanyak 52 basis poin quarter-on-quarter menjadi -3,5%, didukung oleh fokus perseroan untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas.

Ketiga, pemanfaatan dana dan model pembelajaran mesin (machine learning) yang lebih baik untuk meningkatkan akurasi penargetan iklan serta hasil dari setiap belanja pemasaran dan promosi yang dikeluarkan.

Terakhir, sinergi ekosistem, seperti pemanfaatan GoPayCoins yang lebih luas, telah mulai mendorong efisiensi serta peningkatan margin kontribusi per konsumen.

Dari sisi kinerja, berdasarkan rilis laporan keuangan GOTO per semester I-2022, pendapatan bruto GOTO naik 49% year on year mencapai Rp 10,7 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,19 triliun (proforma). Sementara nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) naik 42% mencapai Rp 290,5 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Khusus kuartal II-2022, GOTO mencatat nilai GTV sebesar Rp 150,5 triliun, melampaui target yang dicanangkan secara kuartalan berkisar antara Rp 142 - Rp 150 triliun. Sementara itu, pendapatan bruto kuartal II-2022 juga tercatat Rp 5,5 triliun, mencapai batas atas target pendapatan kuartalan.

Meski demikian rugi EBITDA semester I-2022 yang disesuaikan mencapai Rp 9,0 triliun, dibandingkan dengan rugi Rp 5,8 triliun pada periode yang sama di tahun 2021.

Adapun pendapatan bersih GOTO semester I-2022 tercatat sebesar Rp 3,39 triliun, melesat 73% dari semester I-2021 senilai Rp 1,96 triliun.