Mark Zuckerberg Bakal Panen Dividen Rp10,95 Triliun Setiap Tahun dari Meta
Tekno

Mark Zuckerberg Bajak Karyawan Google Lewat Email, Ajak Mereka Gabung ke Meta

  • Disebutkan bahwa Mark secara pribadi menulis email kepada karyawan Google, yang memuat undangan untuk bergabung dengan Meta.
Tekno
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Mark Zuckerberg, CEO dari perusahaan raksasa teknologi Meta Platform, membajak karyawan Google melalui email. 

Ia diketahui meminta karyawan Google untuk bergabung dengan tim AI Facebook. Para karyawan Google yang dikirimi email ini utamanya adalah dari divisi DeepMind. Google DeepMind adalah anak perusahaan Alphabet yang berfokus pada teknologi AI, machine learning, dan penelitian ilmu saraf.

Upaya perekrutan yang langsung dilakukan oleh pentolan Meta ini disebut-sebut dilakukan untuk proyek-proyek kecerdasan buatan di Meta.

Dalam laporan dari The Information yang dilansir oleh TrenAsia.com pada Rabu, 27 Maret 2024, disebutkan bahwa Mark secara pribadi menulis email kepada karyawan Google, yang memuat undangan untuk bergabung dengan Meta. 

Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengkonfirmasi hal ini, menekankan bahwa Zuckerberg secara aktif mencari bakat-bakat terbaik di bidang AI.

Dalam pesan-pesan tersebut, Zuckerberg menyoroti kepentingan strategis AI bagi Meta dan mengajak karyawan Google untuk menjadi bagian dari perjalanan Meta dalam mengembangkan kecerdasan buatan. Upaya merekrut ini menjadi bagian dari upaya lebih besar Meta untuk menarik perhatian para peneliti AI terkemuka.

Meta mengambil langkah-langkah ekstra untuk menarik bakat-bakat AI, termasuk menghilangkan proses wawancara dan langsung menawarkan pekerjaan kepada individu yang menjanjikan. 

Selain itu, Meta meningkatkan gaji bagi karyawan yang ingin beralih ke perusahaan AI lain. Ini mencerminkan persaingan sengit di dunia AI, dengan perusahaan-perusahaan terus mengupayakan untuk memperoleh dan mempertahankan bakat terbaik.

Langkah-langkah rekrutmen ini juga menunjukkan betapa pentingnya AI bagi Meta, serta upaya mereka untuk memperkuat kehadiran mereka di pasar kecerdasan buatan. Selain itu, hal ini menandai pergeseran dalam cara perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka merekrut dan mempertahankan bakat terbaik di bidang AI.

Rekrutmen peneliti AI yang berbakat dan terampil menjadi semakin kompetitif seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan teknologi. Keterbatasan dalam jumlah peneliti AI berkualitas membuat perusahaan-perusahaan teknologi berlomba-lomba untuk menarik perhatian bakat-bakat ini.

Meta, di bawah kepemimpinan Mark Zuckerberg, menginvestasikan sejumlah besar sumber daya ke dalam divisi AI-nya untuk bersaing dengan pesaing utamanya, seperti Microsoft dan OpenAI. Dilansir dari Futurism, Meta telah berupaya untuk mendapatkan lebih dari 340 ribu GPU Nvidia untuk memperkuat kemampuan AI mereka dalam aplikasi-aplikasi populer seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.