<p>Kawasan proyek properti milik PT Summarecon Agung Tbk. / Summarecon.com</p>
Korporasi

Marketing Sales SMRA per Agustus 2024 Anjlok 13 Persen, Apa Efeknya ke Saham?

  • PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan marketing sales properti sebesar Rp2,35 triliun hingga Agustus 2024. Namun, raihan tersebut menguap 13% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan marketing sales properti sebesar Rp2,35 triliun hingga Agustus 2024. Namun, raihan tersebut menguap 13% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.

Kendati begitu, BRI Danareksa Sekuritas, mencatat bahwa penurunan ini disebabkan oleh tingginya pertumbuhan marketing sales SMRA pada tahun sebelumnya, yang mencapai Rp2,7 triliun.

Meskipun demikian, BRI Danareksa Sekuritas menyatakan bahwa pencapaian saat ini masih berada di bawah ekspektasi baik dari pihak mereka maupun manajemen SMRA. Realita ini mencerminkan baru 51% dari target yang ditetapkan oleh BRI Danareksa Sekuritas dan 47% dari target manajemen SMRA.

Namun, BRI Danareksa Sekuritas tetap optimis terhadap pencapaian marketing sales SMRA tahun ini, dengan lompatan diharapkan terjadi pada kuartal akhir melalui peluncuran proyek di Tangerang Bitung, Bogor, dan Bandung.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Ismail Fakhri, mencatat marketing sales yang mengesankan mencapai Rp406 miliar pada Agustus, di mana penjualan properti yang mendapatkan insentif PPN berkontribusi sebesar Rp216 miliar. 

“Total penjualan tersebut mencapai Rp1,3 triliun, yang berkontribusi sebesar 57% dari total marketing sales hingga Agustus 2024,” katanya dalam riset yang terbit pada Kamis, 26 September 2024. 

Melihat realisasi marketing sales yang ada dan peluncuran produk baru di kuartal akhir, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham SMRA dengan target harga Rp1.000 per saham.

Sebelumnya, analis Sucor Sekuritas, Niko Pandowo, juga telah mempertahankan rekomendasi beli untuk saham SMRA dengan target harga Rp810 per saham. Target ini didasarkan pada ekspansi yang cepat untuk pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) perusahaan.

"Kami meyakini bahwa SMRA akan mampu mencapai target pertumbuhan marketing sales tahun ini, didukung oleh peluncuran beberapa proyek properti seperti kluster Ebony di Bogor, Summarecon Tangerang, dan apartemen di Kalapa Gading. Kami juga berharap program PPN gratis akan terus berlanjut," katanya.

Kinerja keuangan yang pesat mendorong Sucor Sekuritas untuk merevisi proyeksi kinerja keuangan SMRA tahun 2024. Proyeksi laba bersih tahun ini direvisi naik menjadi Rp905 miliar, dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar Rp742 miliar. Sedangkan perkiraan pendapatan perusahaan direvisi naik dari Rp7,11 triliun menjadi Rp8,91 triliun.

Sementara itu, pada perdagangan berjalan hari ini, saham SMRA diparkir menguat 2,24% ke level Rp685 per saham. Yang menarik, sejak awal tahun ini, saham properti ini juga telah melesat 17,09%. 

Kenaikan harga saham SMRA juga mencerminkan pencapaian laba bersih sebesar Rp754 miliar sepanjang enam bulan pertama tahun 2024, meningkat 73,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp434 miliar.

Dalam laporan keuangannya, SMRA melaporkan pendapatan yang melonjak sebesar 91,4%, menjadi Rp5,67 triliun, dari sebelumnya Rp2,96 triliun. Pertumbuhan pendapatan yang signifikan ini terutama didorong oleh lonjakan hampir 390% di sektor residensial.