
Maroko Kunci Kota-Kota Besar
RABAT-Maroko akan mengunci atau lockdown beberapa kota besar mulai tengah malam sebagai upaya untuk membendung gelombang kasus COVID-19. Orang-orang yang ada di dalam kota-kota tersebut dilarang untuk keluar dan masuk. Kementerian Dalam Negeri dan Kesehatan Maroko mengatakan kota-kota yang akan dikenai penguncian itu termasuk kota pusat ekonomi Casablanca, juga Tangier, Marrakech, Fez dan Meknes. Maroko […]
Nasional & Dunia
RABAT-Maroko akan mengunci atau lockdown beberapa kota besar mulai tengah malam sebagai upaya untuk membendung gelombang kasus COVID-19. Orang-orang yang ada di dalam kota-kota tersebut dilarang untuk keluar dan masuk.
Kementerian Dalam Negeri dan Kesehatan Maroko mengatakan kota-kota yang akan dikenai penguncian itu termasuk kota pusat ekonomi Casablanca, juga Tangier, Marrakech, Fez dan Meknes.
Maroko pada Juni melonggarkan penguncian secara nasional, kendati penerbangan internasional masih ditangguhkan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Penerbangan internasional hanya diizinkan bagi pesawat khusus milik maskapai nasional yang membawa pulang warga negaranya atau warga negara asing di Maroko.
Pada Minggu 26 Juli 2020 kementerian kesehatan mengatakan terdapat 633 kasus baru COVID-19, salah satu jumlah terbesar harian sejauh ini. Kasus baru tersebut menambah total jumlah pengidap virus corona menjadi 20.278 orang, dengan 313 orang meninggal dan 16.438 lainnya sembuh.
Maroko telah melancarkan 1,1 juta uji corona dan mewajibkan warga untuk mengenakan masker. Pemerintah telah memperpanjang masa berlaku dekret darurat, menjadi hingga 10 Agustus. Perpanjangan itu memberi wewenang bagi otoritas untuk menerapkan kembali langkah-langkah pembatasan di wilayah masing-masing, tergantung pada perkembangan epidemi tersebut.
Pemerintah Maroko memperkirakan negaranya akan mengalami defisit anggaran sebesar 7,5 persen dari produk domestik bruto tahun ini dan ekonomi menyusut lima persen