<p>Ilustrasi game online. / Pixabay</p>
Tekno

Masa Depan Neraca Perdagangan, RI Bakal Ekspor Game Online

  • Indonesia juga harus mulai mempersiapkan produk-produk unggulan baru seperti gim daring (game online) sebagai produk ekspor Indonesia di masa depan.
Tekno
Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Author

JAKARTA Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga optimistis surplus neraca perdagangan Indonesia akan semakin meningkat setelah Indonesia meratifikasi persetujuan perdagangan internasional. Bahkan, ditargetkan Indonesia bakal mengekspor game online (gim daring) demi menggenjot surplus neraca perdagangan.

Menurutnya, berbagai hasil persetujuan perdagangan mempermudah ekspor produk-produk Indonesia ke berbagai negara di dunia. Mengingat bahwa selama beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan.

“Hal tersebut akan terus meningkat seiring keterlibatan Indonesia dalam meratifikasi sejumlah persetujuan dagang internasional seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA),” katanya yang dikutip dari rilis, Kamis, 16 Desember 2021.

Wamendag Jerry Sambuaga optimistis pelaku usaha nasional dapat memanfaatkan hasil-hasil persetujuan, sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor. Menurutnya, Indonesia harus menangkap peluang niaga elektronik yang semakin besar pasarnya dengan mengembangkan produk digital.

Oleh karena itu, ia meminta ekspor Indonesia tidak hanya mengandalkan produk-produk konvensional seperti hortikultura dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).

“Indonesia juga harus mulai mempersiapkan produk-produk unggulan baru seperti gim daring sebagai produk ekspor Indonesia di masa depan,” katanya.

Ia menilai bahwa ekspor produk gim daring tidak membutuhkan transportasi yang kompleks karena seluruh transaksi dilakukan secara virtual.

Senada dengan Wamendag, Dosen Business Law BINUS University Muhammad Reza Syariffudin Zaki atau Reza Zaki percaya bahwa RCEP sebagai persetujuan terbesar kedua di dunia setelah WTO akan mampu memompa seluruh produk Indonesia untuk menguasai pasar ASEAN dan wilayah lainnya.

Ia menyebutkan bahwa saat ini, Indonesia mulai aktif membangun pembukaan perdagangan dan investasi yang semakin kompetitif dan kolaboratif.

“Indonesia saat ini mulai aktif membangun pembukaan perdagangan dan investasi yang semakin kompetitif dan kolaboratif, sehingga produk barang dan jasa Indonesia akan mulai ditingkatkan kadar kualitasnya untuk bisa bersaing di pasar luar negeri,” ucapnya.