<p>Bahlil Lahadalia dalam video telekonferensi di Youtube BKPM, Senin, 20 April 2020. Sumber: Youtube BKPM</p>
Industri

Investasi Triwulan I 2020 Capai Rp210,7 Triliun

  • JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pertumbuhan investasi di Indonesia pada triwulan pertama tahun 2020 sebesar Rp210,7 triliun. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) seluruh perusahaan yang berada di bawah koordinasi BKPM, nominal tersebut terdiri dari Rp112,7 triliun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan Rp98,3 triliun Penanaman Modal Asing (PMA). Kepala BKPM Bahlil […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pertumbuhan investasi di Indonesia pada triwulan pertama tahun 2020 sebesar Rp210,7 triliun.

Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) seluruh perusahaan yang berada di bawah koordinasi BKPM, nominal tersebut terdiri dari Rp112,7 triliun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan Rp98,3 triliun Penanaman Modal Asing (PMA).

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, realisasi investasi pada triwulan pertama tahun ini meningkat 8 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2019.

“Nominal Rp210,7 triliun ini meningkat 8 persen dibandingkan triwulan pertama tahun lalu yang sebesar Rp195,3 triliun,” kata Bahlil dalam video telekonferensi, Senin, 20 April 2020.

Di samping itu, ia juga menjelaskan penyebarannya kurang lebih ada 25.192 proyek investasi.

Di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, Bahlil juga menegaskan tidak adanya investor asing yang membatalkan proyek investasinya.

“Kami belum menemukan satu investor pun yang membatalkan investasinya di Indonesia,” ungkapnya.

Menurutnya, yang terjadi bukanlah membatalkan proyek, melainkan penjadwalan ulang. Ia juga mengungkapkan, pihaknya terus berkomunikasi dengan para investor melalui meeting online untuk terus berkoordinasi.

Untuk menjaga iklim investasi di tengah pandemi COVID-19, Bahlil mengungkapkan bahwa para pengusaha tetap membuat strategi agar usahanya tetap jalan. Salah satu contohnya adalah pembuatan alat pelindung diri (APD), masker, dan alat kesehatan lainnya.

“Dulunya kan kita tidak fokus untuk membuat APD dan masker. Tetapi sekarang kita bisa menjadi negara produsen yang mengekspor produk tersebut,” kata Bahlil.

Selain itu, lanjutnya, ada dua upaya lain agar investasi tetap berjalan baik, yakni dengan tetap menjaga regulasi dan memberikan treatmen khusus agar pengusaha selalu bersinergi.