Masih di Angka 0,54 Persen, Bali Targetkan Kemiskinan Ekstrem 0 Persen Pada 2024
- Sang Made Mahendra Jaya, Staf Khusus Bidang Keamanan dan Hukum Mendagri sekaligus Penjabat (Pj) Gubernur Bali membentuk tim percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
Nasional
JAKARTA - Sang Made Mahendra Jaya, Staf Khusus Bidang Keamanan dan Hukum Mendagri sekaligus Penjabat (Pj) Gubernur Bali membentuk tim percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
Berdasarkan catatan BPS Bali tahun 2023, kemiskinan di Bali menjadi yang terendah secara nasional dengan persentase 4,25%. Adapun untuk kemiskinan ekstrem sebesar 0,54%. Melalui tim yang telah dibentuknya, Mahendra berambisi mengenolkan kemiskinan ekstrem di Bali.
Dikutip dari Antara, tim berisi jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) dan memiliki tujuan agar koordinasi dan persepsi antara walikota dan bupati Bali disatukan. Harapannya kesetaraan kinerja dengan tujuan, target dan waktu yang sama dapat tercapai.
- Dukung Target Netral Karbon, Mandiri dan Bank DBS Indonesia Berikan Kredit ke TBS Energi Utama
- Dukung Perempuan Pengusaha Ultra Mikro Pedesaan, Amartha dan IFC Salurkan Modal Produkti Rp3 Triliun
- Apple Perkenalkan AirPods Pro Generasi ke-2 dengan USB-C
“Untuk mempercepat kinerja dan hasil, kita perlu membentuk tim di masing-masing kabupaten/kota se-Bali yang diawasi oleh ketua pelaksana harian di wilayahnya masing-masing,” ujar Mahendra.
Strategi Bansos
Mahendra meminta OPD terkait untuk lebih fokus terutama dalam memberikan bantuan kepada warga yang masuk kategori miskin ekstrem.
“Saya minta agar bantuan pemerintah yang ada lebih diprioritaskan kepada warga yang memang membutuhkan, mereka yang masuk ke dalam kategori kemiskinan ekstrem,” paparnya.
Sesuai arahan dari Presiden untuk mengentaskan kemiskinan, Mahendra juga meminta jajarannya menggunakan data BPS untuk menyalurkan bantuan sosial agar tidak salah sasaran.
“Jangan sampai bantuan sosial yang disiapkan salah sasaran. Saya ingin semua berjalan transparan dan masyarakat miskin tertangani dengan baik, sehingga kemiskinan ekstrem ini dapat kita nolkan di tahun 2024. Kita harus bekerja maksimal karena masyarakat juga merupakan tanggung jawab kita sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat,” tuturnya.
Daerah dengan Kemiskinan Ekstrem Tinggi
Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra menyampaikan bahwa data tahun 2022 menunjukkan bahwa terdapat dua kabupaten dengan jumlah kemiskinan ekstrem di atas 1% yaitu Kabupaten Gianyar dengan 1,65% dan Kabupaten Karangasem dengan 1,8%.
Menindaklanjuti data tersebut, Bappeda meminta pemerintah kabupaten/kota untuk turun ke lapangan dan menyampaikan kondisi nyata saat ini tentang jumlah warga yang masuk ke dalam kategori miskin ekstrem. Harapannya data terbaru ini dapat membantu pemerintah untuk bergerak tepat sasaran.