(ki-ka) Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi dan Pajak AAJI, Simon Imanto, Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, dan Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, GCG AAJI, Fauzi Arfan dalam konferensi pers kinerja industri asuransi di kantor AAJI, Selasa, 7 Maret 2023.
Industri

Masih Dominan Saham, Investasi Industri Asuransi Jiwa Akan Lebih Difokuskan ke SBN

  • Simon mengatakan bahwa total investasi industri asuransi jiwa pada 2022 mencapai Rp537,45 triliun dengan peningkatan 1,3% dibanding tahun sebelumnya.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Investasi industri asuransi jiwa akan lebih fokus kepada surat berharga negara (SBN) walaupun saat ini instrumen saham masih mendominasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi, dan Pajak Asosiasi Asuransi Jiwa (AAJI) Simon Imanto dalam konferensi pers Paparan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal IV-2022 di Jakarta, Selasa, 7 Maret 2023.

Simon mengatakan bahwa total investasi industri asuransi jiwa pada 2022 mencapai Rp537,45 triliun dengan peningkatan 1,3% dibanding tahun sebelumnya.

Angka tersebut merupakan 87,9% dari total aset industri asuransi jiwa yang nilainya tercatat sebesar Rp611,22 triliun pada 2022 dengan peningkatan 1,5% secara year-on-year (yoy).

Dilaporkan oleh Simon, secara umum penempatan investasi industri asuransi jiwa masih didominasi oleh saham dengan total penempatan 29,5% dari total investasi secara keseluruhan, tepatnya senilai Rp158,51 triliun.

Akan tetapi, Simon menegaskan pula bahwa industri asuransi jiwa saat ini lebih menaruh minat kepada instrumen SBN karena peralihan fokus kepada investasi yang lebih bersifat jangka panjang.

"Sampai dengan Desember 2022, total penempatan investasi pada instrumen SBN tercatat sebesar Rp143,57 triliun atau berkontribusi 26,7% dari total keseluruhan investasi. Selain itu, terus meningkatnya penempatan investasi pada instrumen SBN merupakan komitmen industri untuk selalu berkontribusi pada perekonomian nasional melalui dukungan dana untuk pembangunan jangka panjang pemerintah," kata Simon.

Sebagai informasi tambahan, pada 2022, total tertanggung industri asuransi melonjak 30,4% pada 2022 dibanding tahun sebelumnya menjadi sebanyak 85,01 juta orang.

Akan tetapi, seiring dengan total tertanggung yang mengalami peningkatan, pendapatan industri asuransi jiwa pada 2022 justru mengalami penurunan.

Per 31 Desember 2022, AAJI mencatat pendapatan industri asuransi jiwa senilai Rp223 triliun dengan penurunan 7,5% jika dibandingkan tahun sebelumnya.