Masjid Raya Al Jabbar Bandung Ditutup Sementara Mulai Senin Ini
- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menutup Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, pada Senin 27 Februari 2023.
Nasional
BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menutup Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, pada Senin 27 Februari 2023. Penutupan tersebut bersifat sementara untuk evaluasi dan penataan menjelang bulan Ramadan. Masjid bakal kembali dibuka untuk umum 14 Maret 2023 atau sepekan sebelum puasa.
Kebijakan itu diumumkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melalui akun Instagram resminya akhir pekan lalu. Ridwan mengatakan Masjid Al Jabbar bakal tutup sementara mulai 27 Februari 2023 hingga 13 Maret 2023 untuk menyambut bulan puasa.
“Untuk penyempurnaan, perbaikan dan penataan ketertiban setelah dua bulan dibuka dengan antusiasme jemaah yang luar biasa dan dinamika,” ujar Ridwan.
Gubernur mengatakan penutupan sementara masjid telah melalui berbagai pertimbangan. Pihaknya ingin memastikan warga dapat beribadah dengan tenang dan nyaman di Masjid Al Jabbar saat bulan Ramadan. Diketahui, sejumlah kerusakan mulai ditemui di masjid yang berlokasi di Kecamatan Gedebage itu lantaran tingginya animo warga.
- Sepucuk Surat Ini Ungkap Rahasia Tak Terbayangkan Presiden Pertama AS
- 6 Fakta Horor Percakapan Uji Coba Chatbot AI Bing, Meresahkan!
- 5 Cara Membuat Rumah Anda jadi Tempat yang Aman untuk Masa Tua
Penutupan sementara juga akan digunakan untuk menata ketertiban di sekitar kawasan masjid. Aspek penataan PKL, parkir hingga keluar-masuk pengunjung bakal menjadi perhatian.
“Atas keputusan ini, Pemprov Jabar memohon maaf pada jamaah dan masyarakat. Kami sekaligus memohon pengertian atas pentingnya penutupan sementara ini, semata-mata demi kenyamanan beribadah dan kunjungan,” ujar Gubernur.
Sebagai informasi, Masjid Raya Al Jabbar dibangun sejak 2017 dengan dana APBD mencapai Rp1 triliun. Proyek masjid yang dibangun di atas danau buatan itu selesai tahun 2020 dan diresmikan sebagai Masjid Raya Jawa Barat pada 30 Desember 2022.
Masjid Raya Al Jabbar dibangu di lahan seluas 25 hektare dan memiliki kapasitas sekitar 30.000 jemaah. Rinciannya yakni 10.000 jemaah di area dalam (indoor) dan 20.000 jamaah di area plaza. Masjid itu memiliki 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat yang disimbolkan desain batik setiap daerah.