Maskapai AirAsia: Revenue Terjungkal 96% Bikin Rugi Rp3,5 Triliun, Tony Fernandes Cari Utang
Di Indonesia, AirAsia Grup dioperasikan oleh PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pendapatan AirAsia Indonesia anjlok 51%-75%.
Industri
SEPANG MALAYSIA – Maskapai penerbangan internasional berbiaya murah, AirAsia Berhad (AirAsia Group) mengalami kerugian sekitar 992,9 juta ringgit setara Rp3,5 triliun pada semester I-2020. Hal ini disebabkan banyaknya pembatasan rute penerbangan akibat adanya pandemi COVID-19.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis induk usaha AirAsia disebutkan bahwa pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan berhasil meraup laba sebesar 17,3 juta ringgit setara Rp60,5 miliar. Saat ini, perusahaan hanya mengandalkan pemulangan beberapa pelancong dan jasa angkutan kargo. Akibatnya, pendapatan AirAsia pun anjlok hingga 96%.
Dilansir Bloomberg, CEO AirAsia Tony Fernandes mengatakan tengah mencari pendanaan untuk memperkuat modal perusahaan. Opsi pinjaman bank juga sedang dipertimbangkan oleh maskapai yang berbasis di Malaysia ini.
“Selama lockdown, kami mengambil kesempatan untuk merestrukturisasi grup dan membangun dasar bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 26 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ia memprediksi bahwa kapasitas penumpang tidak akan kembali ke level sebelum adanya pandemi dalam waktu dekat ini. Namun, Tony berharap permintaan terhadap penerbangan terus meningkat secara bertahap pada sisa paruh kedua tahun 2020.
Dia berharap pemulihan bisa segera terjadi di sejumlah negara. Misalnya, dia mencontohkan seperti Singapura dan Malaysia yang sepakat untuk membuka kembali perjalanan antar kedua negara. AirAsia juga telah mulai mengoperasikan penerbangan domestiknya sejak akhir April lalu setelah sempat vakum selama sebulan.
AirAsia Indonesia
Di Indonesia, AirAsia Grup dioperasikan oleh PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pendapatan AirAsia Indonesia anjlok 51%-75% lantaran terpukul pandemi COVID-19.
Imbasnya, perusahaan milik Tony Fernandes asal Malaysia tersebut harus merumahkan sebanyak 873 karyawan. AirAsia Indonesia juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sembilan orang dari total 1.645 karyawan. Selain PHK, AirAsia juga melakukan pemotongan gaji sebesar 50% kepada 328 karyawan.
“Langkah berat tersebut mulai dilakukan AirAsia sejak pendapatan korporasi berkurang akibat penghentian sementara operasional penerbangan di rute domestik dan internasional selama tiga bulan,” ungkap Corporate Secretary AirAsia Indah Permatasari Saugi