<p>Sejumlah maskapai penerbangan komersil tampak terparkir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jum&#8217;at, 3 Juni 2020. PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengkordinasikan permintaan maskapai untuk slot penerbangan, rute penerbangan dan frekuensi penerbangan di dalam satu rute agar kembali terciptanya keseimbangan terhadap tingkat permintaan dari penumpang, saat ini PT Angkasa Pura II mengaku slot terbang di Bandara Soekarno Hatta belum optimal dimanfaatkan oleh maskapai pada masa new normal ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Dunia

Maskapai di Eropa Jalankan Penerbangan "Hantu" Demi Slot di Bandara

  • Pesawat-pesawat di Eropa akan tetap mengoperasikan penerbangan yang seharusnya dibatalkan karena kekurangan penumpang demi penuhi slot di bandara.

Dunia

Fadel Surur

BRUSSELS - Pesawat-pesawat di Eropa akan tetap mengoperasikan penerbangan yang seharusnya dibatalkan karena kekurangan penumpang demi penuhi slot di bandara. 

Slot pendaratan dan keberangkatan untuk rute-rute populer di beberapa bandara terbesar adalah komoditas penting bagi industri ini. Untuk mempertahankannya, maskapai penerbangan harus menjamin persentase penerbangan yang tinggi. Itulah sebabnya penerbangan “hantu” mau tidak mau tetap dijalankan.    

Peraturan yang ditetapkan Uni Eropa menentukan 80% slot bandara harus digunakan. Jika tidak, maskapai penerbangan berisiko kehilangan hak lepas landas dan mendarat mereka pada saingan, seperti dikutip oleh TrenAsia.com dari CBS News pada 7 Januari 2022.

Karena pandemi, dilaporkan bahwa persentase itu berubah menjadi 50%. Langkah ini diambil Uni Eropa demi menjaga tingkat polusi udara karena penerbangan tak berguna itu.

Maskapai penerbangan dari Jerman, Lufthansa, harus melakukan 18.000 tambahan untuk mempertahankan slot pendaratan. 

Sementara itu, maskapai penerbangan Brussels Airlines akan melakukan 3.000 penerbangan kosong pada musim dingin kali ini, seperti dikutip dari The Bulletin.  

“Uni Eropa jelas-jelas sedang ada dalam mode darurat iklim,” sindir aktivis Greta Thunberg atas berita penerbangan kosong milik Brussels Airlines.

Musim liburan musim dingin sempat membawa angin segar pada jumlah penumpang bagi penerbangan. Namun, sisa periode musim dingin akan berbeda dengan melonjaknya kasus Omicron.