Maskapai Penerbangan Khawatirkan Dampak Implementasi 5G Pada Beberapa Bandara di AS
- Beberapa maskapai penerbangan asal AS mengkhawatirkan kehadiran teknologi 5G di beberapa bandara yang akan mengacaukan industri penerbangan.
Dunia
WASHINGTON D.C. – Beberapa maskapai penerbangan asal AS mengkhawatirkan kehadiran teknologi 5G di beberapa bandara yang akan mengacaukan industri penerbangan.
Alasannya adalah teknologi C-Band dalam 5G akan mengganggu berbagai instrumen pesawat termasuk altimeter radio, seperti dikutip oleh TrenAsia.com dari Futurism pada 19 Januari 2022. Peralatan ini berguna memberi tahu ketinggian pesawat dalam kondisi visibilitas rendah.
Menurut laporan Bloomberg, gangguan 5G tidak serta merta mematikan altimeter, tetapi dapat menyebabkan pembacaan yang tidak akurat.
- Kurs Dolar Hari Ini: Rupiah Terus Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
- Cermati 3 Saham Ini di Tengah Pelemahan IHSG
- UU IKN Disahkan, Sri Mulyani Beberkan Anggaran dan Tahap Pembangunan
“Dalam hari-hari tertentu, lebih dari 1.100 penerbangan dan 100.000 penumpang akan mengalami pembatalan, pengalihan, atau penundaan,” bunyi surat tertanggal 4 Januari oleh beberapa maskapai penerbangan pada pihak berwenang Gedung Putih, seperti dikutip dari The Guardian.
Pemerintah AS baru-baru ini mencapai persetujuan dengan perusahaan telekomunikasi AT&T dan Verizon untuk uji coba 5G di beberapa bandara.
Sebagai bagian dari perjanjian pada 3 Januari 2022, AT&T dan Verizon sepakat untuk membuat zona penyangga di sekitar 50 bandara. Langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko interferensi dan mengambil langkah lain untuk mengurangi potensi interferensi selama enam bulan.
“Keamanan akan selalu menjadi prioritas utama maskapai penerbangan di AS dan kami akan terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memastikan 5G dapat berdampingan dengan industri penerbangan,” ujar Nicholas Calio, pimpinan gabungan maskapai dalam surat seperti dikutip dari Compuserve.
Maskapai telah meminta agar 5G tidak diterapkan dalam perkiraan jarak 3,2 km dari landasan pacu di beberapa bandara utama. Mereka mendesak agar persyaratan itu dilaksanakan sampai Badan Penerbangan Federal AS dapat menentukan batas amannya.
Sementara itu, para pelaku industri telekomunikasi tidak menghiraukan kekhawatiran yang muncul. Mereka berpendapat bahwa teknologi 5G telah sukses dijalankan di beberapa negara Eropa.