Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad (Persero) dan mencoba senjata buatan BUMN itu. / Dok. Kemhan.go.id</p>
Nasional

Masuk 10 Pemimpin Berpengaruh Dunia, Ini Kebijakan Prabowo yang Disorot

  • Daftar tersebut juga mencantumkan nama-nama besar seperti Donald Trump, Xi Jinping, Narendra Modi, dan Vladimir Putin.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto masuk dalam daftar 10 pemimpin dunia berpengaruh versi The Straits Times, media paling berpengaruh milik Singapura. Daftar tersebut juga mencantumkan nama-nama besar seperti Donald Trump, Xi Jinping, Narendra Modi, dan Vladimir Putin. 

Artikel berjudul "Meet the 10 world leaders to watch in 2025" menyoroti peran Prabowo dalam kancah politik global, terutama langkah-langkah yang diambil selama awal kepemimpinannya terutama dalam forum multilateral. 

Prabowo dinilai mampu memberikan pengaruh signifikan dalam berbagai isu internasional, menjadikannya sosok yang patut diperhatikan.

Kebijakan Luar Negeri yang Disorot

The Straits Times menyoti beberapa langkah penting yang diambil Prabowo Subianto untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung dunia. Salah satunya dengan mendorong Indonesia untuk menjadi anggota penuh BRICS, sebuah kelompok ekonomi yang berpengaruh. 

Selain itu, Prabowo juga melakukan kunjungan ke China dan Amerika Serikat secara bersamaan dalam 100 hari pertama masa jabatannya, hal ini menurut The Strait Times menunjukkan komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dengan dua negara besar tersebut. 

“Prabowo adalah sosok pemimpin yang agak tidak ortodoks, mengirim para menteri kabinet ke pelatihan militer dan menelepon Donald Trump untuk mengatakan bahwa dia siap pergi ke mana saja di dunia untuk bertemu dengannya,” ujar artikel tersebut dikutip laman The Strait Times , Senin, 6 Januari 2024.

Kehadiran Prabowo di forum internasional seperti APEC di Peru dan KTT G20 di Brazil juga dinilai menjadi indikator keterlibatan yang aktif dalam diskusi global tentang ekonomi dan politik.

“Secara internasional, Prabowo akan mendorong Indonesia untuk mengambil peran yang lebih tegas dalam kelompok multilateral,” ungkap The Strait Times.

Prabowo Subianto juga membawa pendekatan baru dalam kebijakan luar negeri Indonesia. Salah satunya adalah penguatan hubungan Indonesia dengan Rusia dan China. Langkah ini tidak hanya memperluas pengaruh Indonesia di kancah internasional tetapi juga menciptakan peluang baru bagi kerja sama di berbagai bidang.

Dengan berbagai langkah strategis dan pendekatan diplomasi yang berbeda, Prabowo Subianto diprediksi akan terus menjadi figur penting dalam percaturan politik global pada tahun 2025.

Kebijakan dalam Konteks ASEAN

Media asal Singapura tersebut juga menilai Prabowo ke depan akan memberikan dukungan penuh kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam kepemimpinannya di ASEAN pada tahun 2025. 

“Skenario yang lebih mungkin adalah Prabowo menjadi sekutu bagi Anwar Ibrahim, yang diharapkan memberikan dukungan kuat untuk program-program prioritas ASEAN dari Malaysia,” tambah Artikel tersebut.

Diketahui Prabowo ingin mendorong Indonesia memperkuat kerja sama ekonomi, investasi lintas batas, serta konektivitas rantai pasok ASEAN yang lebih baik. Prabowo juga diharapkan dapat mendorong inisiatif pembangunan berkelanjutan di kawasan ASEAN,  dan menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan regional yang inklusif dan berkelanjutan.

Pembangunan Ekonomi

The Straits Times menyoroti ambisi pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 8%, naik signifikan dari tingkat saat ini sebesar 5%. 

Untuk mewujudkan pertumbuhan ini, Prabowo dinilai akan menarik investasi infrastruktur besar-besaran. Investasi ini diperlukan untuk meningkatkan konektivitas dan produktivitas di seluruh kepulauan Indonesia, serta memperkuat daya saing negara sebagai tujuan investasi asing yang menarik.

The Straits Times menyoroti peran strategis Presiden Prabowo untuk memperkuat kebijakan yang mendukung peningkatan investasi, baik domestik maupun asing, serta untuk memastikan bahwa Indonesia mampu bersaing di pasar global.