<p>Gedung Telkomsel / wikipedia.com</p>
Fintech

Masuk Bisnis Fintech Agregator, Apa Alasan Telkomsel?

  • PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) juga menjajaki dunia healthtech, edutech, dan terakhir di bidang finansial lewat platform fintech agregator bernama Telkomsel Klop
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Tak puas merajai industri telekomunikasi, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) juga menjajaki dunia healthtech, edutech, dan terakhir di bidang finansial lewat platform fintech agregator bernama Telkomsel Klop.

General Manager Data Solutions Product Telkomsel, Aulia Rahma Amin menjelaskan, motivasi awal perusahaan untuk terjun ke dunia fintech tak lain tak bukan untuk membantu problem yang dihadapi oleh pengguna.

“Kita tahu ada masalah inklusi keuangan. Di mana ada gap di layanan finansial baik yang dialami oleh penyelenggara fintech maupun konsumen,” kata Aulia dalam Fintech Talk, Rabu 8 Desember 2021.

Telkomsel Klop, jelas Aulia, berfungsi sebagai jembatan antara perusahaan finansial dengan masyarakat, khususnya pelanggan Telkomsel. Berdiri di posisi yang strategis, Telkomsel Klop disenjatai sejumlah aset yang bisa dimanfaatkan sejumlah pihak.

Aset tersebut seperti misalnya jangkauan Telkomsel yang tersebar di seluruh Indonesia, baik offline dan online presents. Kemudian, soal keterhubungan Telkomsel dengan 173 juta pelanggan yang sebagian besar sudah menjadi konsumen dalam jangka waktu yang lama.

“Dari interaksi itu kami memahami kebutuhan konsumen. Mana yang layak diberikan kredit dan sebagainya,” terang dia.

Sebagai fintech agregator, Telkomsel Klop terbuka akan kolaborasi dengan semua pihak, baik konsumen, perusahaan fintech, maupun regulator. 

“Sebagai ‘anak baru’ di dunia fintech, kami tentunya perlu bimbingan, karena bisnis utama kami diregulasi oleh regulator yang sama sekali berbeda (Kementerian Komunikasi dan Informatika),” ujarnya.

Salah satu bentuk kolaborasi antara Telkomsel Klop dengan perusahaan fintech adalah transfer data pelanggan untuk keperluan kelayakan kredit. Dalam hal ini, Aulia memastikan pelanggan sepenuhnya berhak untuk mengizinkan data mana yang boleh atau tidak boleh diberikan kepada perusahaan finansial.

“Kami menempatkan pelanggan bukan sebagai objek tapi sebagai center, sehingga penggunaan data sepenuhnya akan mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan,” tegas dia.