<p>Ilustrasi  / Telkomsel.com</p>
Fintech

Masuk Bisnis Fintech Agregator, Telkomsel Luncurkan Telkomsel Klop

  • PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) baru saja terjun ke dunia fintech dengan meluncurkan platform fintech agregartor bernama Telkomsel Klop
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) baru saja terjun ke dunia fintech dengan meluncurkan platform fintech agregartor bernama Telkomsel Klop.

General Manager Financial Business Telkomsel, Akhmad Fandhia Roesyidi menjelaskan, Telkomsel Klop menjadi penghubung antara Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang menawarkan kredit dengan konsumen. 

“Di tahap pertama ini, mereka hanya masih berfokus pada pengguna Telkomsel saja baru nanti terbuka untuk masyarakat,” kata Akhmad dalam Fintech Talk, dikutip Rabu 8 Desember 2021. 

Ia memaparkan, berdasarkan survei internal, saat ini masih ditemukan adanya kebutuhan kredit yang besar dengan kemudahan mendapat akses kredit yang masih susah. Di mana empat dari sepuluh orang mendapatkan kredit dari pinjaman online dan 20%-nya masih menggunakan platform pinjaman online ilegal.

Oleh karena itu, lanjut Akhmad, Telkomsel Klop menangkap peluang tersebut dengan bekerja sama dengan mitra lembaga jasa keuangan lainnya yang memang bisnisnya memberikan kredit. Saat ini Telkomsel Klop baru menawarkan kredit dari pemain fintech lending Kredifazz.

“Untuk end konsumen, kami bisa menyediakan informasi yang sudah kita kurasi, yaitu finansial service provider yang memang legal dari OJK, baik itu bank, multifinance, atau peer to peer lending,” imbuh dia.

Dengan 173 juta pengguna, Telkomsel optimistis bisa membantu institusi finansial untuk tersambung dengan konsumen. 

Sementara itu Senior Policy Associate Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Sofwan Hakim menyatakan, kehadiran fintech agregator memiliki kontribusi positif dengan meminimalisir pasar, menghemat biaya, dan memfasilitasi transaksi lebih cepat.

“Pengguna bisa punya akses ke informasi yang lebih banyak terhadap produk lain, jadi itu efisiensi agar pengguna tidak perlu buka situs asuransi A, B, C. Hanya tinggal masukkan karakteristiknya sehingga nanti muncul produk-produk yang sesuai,” ujar Sofwan.

Saat ini, pemain fintech agregator mencapai sekitar 31 penyelenggara yang sudah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).