
Masuk Danantara, Ini Kondisi Aset Bank BUMN dari BRI hingga Mandiri
- BUMN yang akan dikelola Danantara mencakup tujuh perusahaan pelat merah terbesar yang selama ini menjadi kontributor utama pendapatan negara.
BUMN
JAKARTA - Dalam perkembangan terbaru pengelolaan aset negara, pemerintah Indonesia mengumumkan daftar BUMN yang akan dikelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
BUMN yang akan dikelola Danantara mencakup tujuh perusahaan pelat merah terbesar yang selama ini menjadi kontributor utama pendapatan negara.
Ketujuh BUMN tersebut ada Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pertamina, Telkom Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI) dan satu holding pertambangan BUMN alias Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Masing-masing BUMN ini memiliki kontribusi signifikan dalam sektor yang berbeda-beda, mulai dari perbankan hingga pertambangan. Bagaimana kelolaan aset dan keuangan para BUMN ini? Berikut TrenAsia rangkum:
- Seberapa Sukses Sovereign Wealth Fund (SWF) Lindungi Ekonomi? Berikut Kajiannya
- Fariz RM, Legenda yang Sulit Lepas dari Godaan Narkoba
- Investor Waspada Bikin Harga Bitcoin Mandek, Ke Mana Arah Selanjutnya?
Mandiri
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) adalah badan usaha milik negara Indonesia yang menyediakan berbagai macam jasa keuangan. Mengutip laporan keuangannya sepanjang 2024 BMRI mencatatkan total aset mencapai Rp2.427 triliun pada akhir 2024, tumbuh 11,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari total aset 2023 di angka Rp2,174 triliun.
Hal ini didorong dari penyaluran kredit Bank Mandiri tercatat melesat 19,36% yoy menjadi sebesar Rp1.623,21 triliun, pada periode yang berakhir Desember 2024. Pada penghimpunan dana, Bank Mandiri berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.698,89 triliun, tumbuh 7,74% yoy dari setahun sebelumnya Rp1.576,94 triliun.
Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sebesar 0,97% dan NPL net sebesar 0,33% per Desember 2024. Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to depostit ratio (LDR) Bank Mandiri sebesar 98,04% per akhir tahun 2024, melambung dari setahun sebelumnya 86,75%.
Bank BRI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau biasa disingkat menjadi BRI, adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang menyediakan berbagai macam jasa keuangan. Aset BRI pun tercatat tumbuh 1,42% yoy menjadi Rp1.992,92 triliun pada akhir tahun 2024 dari tahun sebelumnya Rp1,965 triliun.
Tercatat, penyaluran kredit BRI dan pinjaman syariah yang tercatat sebesar Rp1.348,21 triliun, tumbuh 7,98% yoy pada tahun 2024, dari setahun sebelumnya Rp1.248,51 triliun. Total kredit UMKM tercatat sebesar Rp1.110,37 triliun.
Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sebesar 2,94% dan NPL net sebesar 0,75% per Desember 2024. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 215,01%.
Pada penghimpunan dana, BRI berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.365,45 triliun. Dengan porsi dana murah atau current account savings account (CASA) sebesar 67,30%.
Bank BNI
Sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus menunjukkan performa yang impresif dengan mencatatkan pertumbuhan aset Rp1.129,80 triliun, naik 3,97% jika dibandingkan dengan per Desember 2023 yang sebesar Rp1.086,66 triliun.
BNI tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 775,87 triliun, meningkat 11,62% yoy sepanjang tahun lalu. Seiring dengan peningkatan tersebut, kualitas kredit semakin membaik dengan nonperforming loan (NPL) net menjadi sebesar 0,74% dan NPL gross turun sebesar 1,97%.