Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Perbankan

Masuk Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank, Saham-Saham Perbankan Ini Menguat

  • Beberapa saham emiten perbankan yang masuk ke jajaran indeks IDX-PEFINDO Prime Bank terpantau menguat pada perdagangan hari ini.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Beberapa saham emiten perbankan yang masuk ke jajaran indeks IDX-PEFINDO Prime Bank terpantau menguat pada perdagangan hari ini.

Untuk diketahui, indeks IDX-PEFINDO Prime Bank akan segera diluncurkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Oktober 2023. Indeks ini dikelola melalui kerja sama dengan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).  

IDX-PEFINDO Prime Bank adalah Indeks yang mengukur kinerja harga dari 10 saham perbankan yang memiliki peringkat investment grade dengan likuiditas transaksi dan kinerja keuangan yang baik.

Emiten perbankan yang masuk ke dalam daftar ini di antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI/BBRI).

Kemudian, emiten lainnya yang masuk ke daftar indeks adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Lalu, ada juga PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS), PT Bank BTPN Tbk (BTPN), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN).

Menurut data RTI Business Senin, 2 Oktober 2023 pukul 14.35 WIB, saham BBCA mengalami penguatan 2,25% dan menempati posisi harga Rp9.050 perlembar.

Kemudian, BBNI menguat 0,48% ke harga Rp10.350 perlembar, BBRI meningkat 0,96% ke posisi Rp5.275 perlembar

Selanjutnya, saham BMRI mencatat penguatan 1,24% ke level Rp6.100 perlembar, NISP melesat 4,13% ke harga Rp1.135 perlembar, dan PNBN menguat 0,4% ke level Rp1.255 perlembar.

Sementara ketujuh saham tersebut mencatat penguatan, saham BNGA mencatat penurunan 0,3% di posisi Rp1.685 perlembar, BTPN menyusut 1,48% di posisi Rp2.660 perlembar, sedangkan saham BRIS menurun 0,31% ke harga Rp1.620 perlembar.