Masuk Industri Motor Listrik, Intip Prospek Kinerja Distributor Sepeda United (BIKE)
- Masuk Industri Motor Listrik, Intip Prospek Kinerja Distributor Sepeda United (BIKE)
Korporasi
JAKARTA - Banyak emiten-emiten yang ekspansi bisnis ke sektor kendaraan listrik. Tak hanya kendaraan bermotor, kini emiten sepeda pun turut masuk ke industri tersebut.
Hal ini pun sejalan dengan pemerintah yang gencar mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas, sebagaimana tertuang dalam instruksi presiden (Inpres) nomor 7 tahun 2022.
Pemerintah terus melakukan terobosan untuk menumbuhkan industri kendaraan listrik di tanah air, di antaranya melalui percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan serta pencapaian target Presiden dua juta sepeda motor listrik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tren dunia yang bergerak ke arah penggunaan kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan.
- Serial Piala Dunia 3: Di Balik Teknologi Canggih dan Stadion Megah, Piala Dunia Qatar Menyimpan Banyak Duka
- Melihat Peluang Tim-Tim Jagoan di Piala Dunia 2022 Berdasarkan Situs Taruhan
- 38 UMKM Binaan BCA Ikuti Festival Bangga Lokal dalam Pagelaran Sabang Merauke
Dalam mendukung upaya dekarbonasi tersebut, pelaku usaha juga merespons dengan ekspansi usaha melalui pengembangan unit bisnis atau diversifikasi produk yang juga mendatangkan diversifikasi pendapatan dalam jangka panjang.
Hal ini turut dilakukan oleh emiten yang bergerak dalam bidang kendaraan roda dua seperti PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) dan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS).
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pun mencatat bahwa jumlah ekspor sepeda Indonesia tumbuh sebesar 27,5% yoy pada 11M-2021 dan diprediksi akan terus bertumbuh seiring dengan kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan kendaraan listrik. Hal ini juga secara jangka panjang akan lebih massif sebagaimana kebutuhan dan gaya hidup.
Perbandingan Kinerja BIKE dan SLIS
PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) yang turut mengembangkan bisnis sepedanya menjadi sepeda listrik. Bila melihat laporan keuangan semester I-2022, BIKE mencatat laba bersih tahun berjalan naik 136,28% menjadi Rp13,35 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya di Rp5,65 miliar.
Adapun BIKE mencatat penjualan bersih semester I-2022 sebesar Rp97,21 miliar. Besaran tersebut naik 146% dibandingkan Semester I-2021 yang sebesar Rp39,48 miliar.
Equity Analyst PT Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan, pertumbuhan BIKE cukup baik apalagi pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan sepeda listrik atau e-moped.
"Dari sisi likuiditas pun terlihat cukup baik di mana tercermin dari current ratio-nya sebesar 18,5x," ujarnya kepada TrenAsia.
Sementara itu, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) mencatat kenaikan laba pada semester I-2022 hingga 10% menjadi Rp15,05 miliar. Sementara itu, Penjualan SLIS hanya naik 3,3% menjadi Rp227,32 miliar.
Jika dibandingkan dengan SLIS, terlihat kinerja BIKE dari sisi profitabilitas dan likuiditas terlihat cukup impresif. Di mana pertumbuhannya jauh lebih tinggi dari SLIS di sepanjang tahun ini.
Sementara itu, lanjut Desy, SLIS lebih unggul dari sisi nilai keuangan yang dihasilkan mengingat jangkauan pasarnya yang lebih luas, namun belum mampu mentranslate tingginya pendapatan dengan laba bersih yang tinggi.
"Dengan kata lain, BIKE lebih efisien dalam hal operasi bisnisnya," ujarnya.
Prospek BIKE di Tengah Maraknya Sepeda Listrik
Terkait target pendapatan perusahaan pada 2022 yang sekitar Rp250 miliar dan target laba bersih dalam range Rp30 miliar dan Rp35 miliar, Desy memperkirakan target tersebut belum dapat diperoleh baik dari sisi top line maupun bottom line. Di mana proyeksinya untuk pendapatan sebesar Rp130 miliar dan laba bersih sebesar Rp18 miliar.
BIKE juga menerapkan kebijakan keuangan di mana akan membagikan dividen tunai sebanyaknya 30% dari saldo laba positif dari tahun buku 2022. Hal ini tentunya menarik bagi para investor untuk mendapatkan return tambahan.
Sementara, dari sisi model bisnis, BIKE hanya melakukan distribusi atau penjualan sepeda di mana pangsa pasarnya sebesar 60% berada di pulau Jawa. Produknya pun terdiversifikasi, tak hanya sepeda, tapi juga ada produk nonsepeda.
Dari sisi channel penjualannya pun saat ini terjalin kerjasama dengan 684 dealer yang tersebar di lebih dari 28 provinsi di Indonesia.
Di samping pengembangan sepeda listrik, BIKE bekerjasama dengan PT Terang Dunia Internusa yang merupakan pabrikan local dari produk United e-motor atau motor listrik, sebagai partner usaha distribusi United E-Motor.
"Kami melihat bahwa dengan posisi BIKE sebagai distributor yang memiliki jaringan dealer yang luas menjadi kekuatan BIKE, meskipun BIKE hanya menggandeng partner dalam produksinya," ujar Desy.
Ekspansi yang dilakukan BIKE pun fokus pada pengembangan channel distribusi dengan skema creative marketing strategy menunjukan bahwa BIKE secara jangka pendek hanya memposisikan dirinya sebagai distributor. Secara prospek pun, untuk pengembangan bisnis pada penjualan sepeda listrik cukup berkontribusi terhadap kinerja penjualan BIKE.