<p>Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2020. Jika pandemi tak bisa dikendalikan yang salah satunya dilihat dari indikator positive rate di bawah 5%, masyarakat, khususnya kelas menengah akan enggan membelanjakan uangnya, karena khawatir terinfeksi. Inilah yang menjadi penyebab, meski reaktivasi ekonomi sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu, tetapi kinerja daya beli tetap melorot. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Masuk Kuartal IV-2020, Realisasi PEN Bertambah Rp13,5 Triliun

  • JAKARTA – Memasuki minggu pertama kuartal IV-2020, pemerintah mencatat realisasi penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) bertambah Rp13,5 triliun. Per 7 Oktober 2020, serapan PEN sudah mencapai 47,7% atau senilai Rp331,94 triliun dari total anggaran Rp695,2 Triliun. Program PEN memiliki empat klaster yakni sektor perlindungan sosial, UMKM, Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/D). Kemudian pembiayaan korporasi […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Memasuki minggu pertama kuartal IV-2020, pemerintah mencatat realisasi penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) bertambah Rp13,5 triliun.

Per 7 Oktober 2020, serapan PEN sudah mencapai 47,7% atau senilai Rp331,94 triliun dari total anggaran Rp695,2 Triliun.

Program PEN memiliki empat klaster yakni sektor perlindungan sosial, UMKM, Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/D). Kemudian pembiayaan korporasi dengan realisasi sebesar Rp 277,68 Triliun.

“Pemerintah terus melakukan percepatan realisasi PEN dengan mempercepat proses usulan baru berbagai klaster serta realisasinya, redesign, dan mempercepat proses birokrasi program,” kata Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resmi, Jumat, 16 Oktober 2020.

Dari total anggaran, serapan terbanyak ada di sektor UMKM melalui Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro. Di mana telah terserap 100% untuk tahap awal bagi 9,1 juta pelaku usaha mikro.

Program  bantuan Rp2,4 juta kepada pelaku UMKM ini bahkan sudah terealisasi Rp4,06 Triliun atau 14,10% pada minggu pertama dan terus bertambah.

Total Realisasi PEN

Rincian keseluruhan, realisasi anggaran PEN di sektor Kesehatan mencapai Rp25,94 triliun per 7 Oktober, Perlindungan Sosial Rp159,69 triliun, Sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemda Rp27,57 triliun. Lalu UMKM Rp90,42 triliun, dan sektor insentif usaha/pajak Rp28,32 triliun.

Adapun, sektor Perlindungan Sosial dan UMKM menjadi sektor dengan penyerapan anggaran tertinggi. Dengan masing-masing realisasi sebesar 78,32% dan 73,24% dari total pagu anggaran Rp203,90 triliun dan Rp123,46 triliun.

Sementara itu, sektor UMKM juga mengalami kenaikan DIPA menjadi Rp28,80 Triliun dari sebelumnya Rp22,01 Triliun. kenaikan ini ditujukan bagi perluasan target program Banpres Produktif Usaha Mikro, dari 9,1 juta menjadi 12 juta pelaku usaha mikro.

Dengan posisi realisasi saat ini, Budi optimistis pemerintah terus mengupayakan realisasi penuh pada akhir 2020.

Saat ini, Satgas PEN sedang menggarap Bantuan Subsidi Gaji bagi tenaga pendidik honorer, Bantuan Subsidi Upah untuk pekerja mandiri, dan pembiayaan korporasi yang direncanakan mulai berjalan pada akhir bulan Oktober ini.