Kapal pengangkut Liquid Natural Gas (LNG) milik PT GTS Internasional Tbk (GTSI).
Pasar Modal

Masuki Pencatatan Perdana, Saham GTSI Milik Tommy Soeharto Ambles 7 Persen hingga ARB

  • Emiten pelayaran PT GTS Internasional Tbk (GTSI) milik Hutomo Mandala Putra alias Tomy Soeharto resmi tercatat di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 8 September 2021.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten pelayaran PT GTS Internasional Tbk (GTSI) milik Hutomo Mandala Putra alias Tomy Soeharto resmi tercatat di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 8 September 2021. GTSI merupakan emiten ke-37 yang tercatat di BEI pada tahun 2021. 

GTSI menggerakan bidang usaha Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Indonesia yang memiliki layanan terintegrasi. GTSI bergerak di bidang distribusi gas alam dan buatan, transportasi laut dalam negeri dan luar negeri untuk barang khusus dan aktivitas perusahaan holding. 

Pada masa penawaran umum perdana, GTSI menawarkan 2,4 miliar lembar saham dengan nominal Rp50 dan harga pelaksanaan Rp100 per lembar. Sehingga, perseroan berpotensi meraup dana mencapai Rp240 miliar pada aksi korporasi tersebut.

jumlah dana yang dihimpun dari penawaran umum perdana tersebut akan digunakan untuk tiga hal. Pertama, 64% dana yang dihimpun akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) pada anak usaha melalui pinjaman pemegang saham.

Anak usaha yang dimaksud adalah PT Anoa Sulawesi Regas (Anoa). Pinjaman yang diberikan GTSI kepada Anoa akan digunakan untuk membangun floating storage regasification unit (FSRU) permanen di Sulawesi Utara.

Pembangunan FSRU permanen tersebut diperkirakan dimulai pada kuartal IV-2021. FSRU tersebut akan memenuhi kebutuhan listrik Sulawesi Utara yang dapat membuat PLN Sulawesi Utara menghemat energinya.

Kedua, sebanyak-banyaknya 20% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Terakhir, sebanyak-banyaknya 16% akan digunakan untuk meningkatkan kepemilikan modal pada anak usahanya, yaitu Anoa.

Berbeda seperti pergerakan saham perdana emiten pada umumnya, harga saham GTSI justru terkoreksi 7% hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) pada sesi awal perdagangan ke level Rp93 per lembar. Saat ini, kapitalisasi pasar GTSI sebesar Rp1,47 triliun.