Ilustrasi orang di luar bank. (Freepik/pch.vector)
Perbankan

Masyarakat Banyak Utang, Tabungan Bank Ditaksir Melambat Akhir Tahun

  • Pertumbuhan DPK hingga akhir tahun 2024 juga diperkirakan tetap tinggi, meski sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melalui hasil Survei Perbankan mencatat pertumbuhan penyaluran kredit baru pada kuartal III 2024 tetap menunjukkan tren positif dengan kredit konsumsi yang mendominasi. Sementara itu, tabungan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat diperkirakan akan tetap mengalami pertumbuhan, namun terjadi perlambatan.  

Berdasarkan survei, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 80,6%, lebih rendah dibandingkan SBT pada kuartal II yang mencapai 89,1%.

Kredit Konsumsi Mendominasi

Pertumbuhan kredit baru pada kuartal III 2024 terutama didorong oleh peningkatan kredit konsumsi. SBT kredit konsumsi tercatat sebesar 84,3%, menunjukkan permintaan yang cukup tinggi, terutama untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan SBT sebesar 75,9%. Sementara itu, kredit investasi dan kredit modal kerja tercatat lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, masing-masing dengan SBT sebesar 77,1% dan 72,5%.

Menurut Bank Indonesia, kenaikan penyaluran kredit konsumsi ini sebagian besar dipicu oleh tingginya kebutuhan pembiayaan perumahan dan konsumsi rumah tangga lainnya. Dengan tren ini, sektor kredit konsumsi menjadi penopang utama pertumbuhan penyaluran kredit baru pada kuartal ini.

Sektor Akomodasi dan Perdagangan Jadi Prioritas

Secara sektoral, pertumbuhan penyaluran kredit baru pada kuartal III 2024 tertinggi terjadi pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, dengan SBT mencapai 59,3%. Sektor perdagangan besar dan eceran berada di posisi kedua dengan SBT 54,7%, disusul oleh sektor pertambangan dan penggalian dengan SBT 38,9%.

Peningkatan di sektor-sektor ini mencerminkan aktivitas ekonomi yang mulai menggeliat, sejalan dengan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan pasca-pandemi. Sektor-sektor ini mendapat prioritas dalam penyaluran kredit karena dipandang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

Prediksi Pertumbuhan Kredit Kuartal IV 2024

Memasuki kuartal IV 2024, BI memperkirakan penyaluran kredit baru akan meningkat lebih tinggi. Berdasarkan survei, SBT prakiraan penyaluran kredit baru untuk kuartal IV 2024 diperkirakan mencapai 88,3%, naik dari SBT 80,6% pada kuartal III. Prioritas utama bank dalam menyalurkan kredit pada kuartal IV tetap pada kredit modal kerja, diikuti kredit investasi dan kredit konsumsi.

Baca Juga: Industri Pengolahan Diproyeksi Dorong Pertumbuhan Kredit Bank hingga Akhir 2024

Dalam kredit konsumsi, KPR masih menjadi prioritas utama disusul oleh Kredit Multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Hal ini sejalan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat akan pembiayaan rumah serta konsumsi barang-barang tahan lama.

Kebijakan Penyaluran Kredit yang Lebih Ketat

Meski diprediksi mengalami peningkatan, kebijakan penyaluran kredit pada kuartal IV 2024 diperkirakan akan sedikit lebih ketat dibandingkan kuartal sebelumnya. Indeks Lending Standard (ILS) pada kuartal IV 2024 tercatat positif sebesar 2,2%, yang mengindikasikan standar penyaluran kredit yang lebih ketat.

Beberapa aspek yang diperkirakan akan lebih diperketat antara lain persyaratan administrasi, sementara suku bunga kredit, biaya persetujuan kredit, dan jangka waktu kredit diperkirakan akan lebih longgar.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Diperkirakan Meningkat

Selain penyaluran kredit, BI juga memperkirakan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal IV 2024 akan mengalami peningkatan. SBT pertumbuhan DPK diperkirakan mencapai 89,3%, naik dari 84,5% pada kuartal III.

Peningkatan ini diperkirakan akan terjadi pada seluruh jenis instrumen, termasuk tabungan (SBT 93,2%), deposito (SBT 88,8%), dan giro (SBT 85,5%). Hal ini mencerminkan tingginya likuiditas di perbankan dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan.

Prakiraan Kredit dan DPK Hingga Akhir Tahun 2024

Menjelang akhir tahun 2024, responden survei memperkirakan pertumbuhan kredit outstanding akan mencapai 11,4% secara tahunan (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit pada 2023 yang hanya mencapai 10,4% (yoy). Hal ini menandakan optimisme perbankan terhadap peningkatan aktivitas ekonomi dan permintaan kredit yang terus tumbuh.

Sementara itu, pertumbuhan DPK hingga akhir tahun 2024 juga diperkirakan tetap tinggi, meski sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. SBT prakiraan penghimpunan DPK untuk akhir 2024 diperkirakan sebesar 89,3%, sedikit menurun dibandingkan 93,7% pada 2023.