Ilustrasi jasa pengiriman logistik Anteraja, TIKI, JNE, J&T, Sicepat, Lion Parcel, POS Indonesia, yang makin moncer saat booming e-commerce. Ilustrasi: Deva Satria/TrenAsia
Fintech

Masyarakat Kian Digital, Kolaborasi e-Commerce dan Logistik Diharapkan Makin Lengket

  • Sejak pandemi COVID-19, Indonesia mencatat kenaikan jumlah konsumen digital sebesar 21 juta orang.

Fintech

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Indonesia mencatat kenaikan jumlah konsumen digital sebesar 21 juta orang sejak pandemi COVID-19 mewabah. Dari total tersebut, 72% konsumen berasal dari wilayah perdesaan.

Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan kemitraan antara e-commerce dengan layanan logistik akan memiliki nilai tambah dan meningkatkan ekonomi digital yang inklusif.

“Angka ini menunjukkan pertumbuhan penetrasi e-commerce di pasar terbesar di Indonesia. Bahkan, sudah siap untuk menciptakan dan menangkap nilai tambah era digital, serta berkontribusi pada pengembangan e-commerce yang lebih inklusif,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Kominfo Doddy Setiadi, dilansir dari laman resmi, Senin 27 Desember 2021.

Dengan infrastruktur dan platform digital yang saling terkoneksi, masyarakat tidak lagi terhambat untuk menjual produk melalui pasar online. Penjual online dari perdesaan Indonesia dapat menjangkau jutaan pelanggan dan terhubung dengan pelanggan nasional maupun internasional meski tetap berada di desa.

Oleh karenanya, ia mengusulkan adanya kemitraan antara e-commerce dan layanan logistik, terutama di daerah perdesaan. Langkah ini dianggap sebagai solusi untuk membuat pasar e-commerce Indonesia terus berkembang dan membuka peluang signifikan bagi masyarakat.  

“Kemitraan tersebut akan melibatkan kolaborasi dalam peningkatan infrastruktur logistik, penguatan layanan point-to-point, dan peningkatan pemenuhan last-mile delivery. Tidak hanya menjangkau seluruh wilayah negara namun bisa menjadi solusi bagi penjual online di daerah perdesaan," katanya.

Melalui kemitraan yang terbangun, Doddy mengharapkan keberadaan layanan logistik akan menjadi pendorong bisnis daerah perdesaan menjangkau pelanggan global. 

“Saluran logistik pos dapat secara efektif bertindak sebagai penyeimbang dengan memungkinkan bisnis di daerah perdesaan menjangkau pasar dan pelanggan di mana saja, mengatasi tantangan kohesi dan infrastruktur,” ungkapnya.