Masyarakat Papua Tengah Bakar Ratusan Kotak Suara
- Video-video pembakaran ratusan kotak suara tersebut beredar
Nasional
JAKARTA - Masyarakat di Distrik Kebo, Paniai, Papua Tengah, membakar ratusan kotak suara Pemilu 2024 setelah menemukan tidak ada formulir C1-KWK yang melengkapi kotak-kotak tersebut. Formulir C1-KWK merupakan dokumen yang mencatat hasil perhitungan suara.
Pada Senin 12 Februari 2024 malam, video-video pembakaran ratusan kotak suara tersebut beredar. Suara dalam rekaman video menunjukkan formulir C1-KWK telah dibuka oleh Panitia Pemungutan Distrik (PPD).
- Profil 3 Aktor Film Dirty Vote yang Diragukan Kapasitasnya oleh TKN
- Praktik Perantara Surat Suara Pemilu RI di Malaysia Diungkap
- Analisis Kerugian GOTO Rp80 Triliun dari Transaksi dengan TikTok
“C1-KWK dibongkar oleh yang namanya PPD. Mereka bermain-main agenda negara,” kata perekam video itu.
Dalam rekaman video lainnya, terlihat masyarakat Distrik Yagai, yang juga berada di Paniai, membongkar logistik KPU dan menemukan formulir C1-KWK juga tidak tersedia.
“Ini dari Distrik Yagai. PPS (Panitia Pemungutan Suara) buka logistik, dalam logistik C1-KWK tidak ada sehingga masyarakat kasi hambur kotak logistik,” ungkap perekam video.
Terdapat pula rekaman video yang menampilkan aksi pengembalian ratusan kotak suara kepada KPU karena lagi-lagi tidak dilengkapi dengan formulir C1-KWK.
Tanggapan Kapolda Papua
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, mengonfirmasi kesadaran terhadap peristiwa tersebut dan meningkatkan langkah-langkah keamanan.
- Dua Hari Berturut-turut, Saham BBRI Kembali Sentuh All Time High
- Oversubscribed 29,38 Kali, Saham Ecocare Indo Pasifik (HYGN) Dibuka Nyaris ARA
- Divestasi Belum Rampung, 2 Komisaris Vale Indonesia Undur Diri
“Kami Polda Papua sudah perintahkan untuk turunkan perkuatan, segera mengirim perkuatan ke Paniai dan Deiyai supaya tidak berulang,” kata Fakhiri diwawancarai wartawan di Jayapura.
“Saya sudah mengingatkan kepada Kapolres yang ada di Puncak, Intan Jaya, dan Nduga agar meningkatkan kewaspadaan supaya tidak lagi ada kejadian yang mengganggu jalannya pencoblosan,” ujar Fakhiri.