Matahari Departement Store.
Korporasi

Matahari Department Berbalik Laba Rp532 Miliar per Semester I-2021, Ini Strateginya

  • Emiten ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan kinerja yang apik sepanjang semester I-2021.
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - Emiten ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan kinerja yang apik sepanjang semester I-2021.

Mengutip laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 26 Agustus 2021, perseroan berhasil meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp532 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perseroan menelan rugi hingga Rp357 miliar.

Selain itu, pendapatan LPPF juga naik hingga 59% year-on-year (yoy) dari Rp2,2 triliun per Juni 2020 menjadi Rp3,5 triliun per Juni 2021.

Pendapatan ini berasal dari penjualan eceran sebesar Rp2,1 triliun atau  meningkat dibandingkan Rp1,4 triliun per semester I-2020. Selain itu, penjualan konsinyasi juga menyumbang Rp1,3 triliun, serta pendapatan jasa sebesar Rp7 miliar.

CEO Matahari Departement Store Terry O'Connor mengatakan perseroan masih dapat mencatat prestasi, meskipun sebelumnya terdapat pembatasan mudik yang berpengaruh terhadap penjualan. Saat lebaran pada Mei lalu, katanya, daya beli menurun ditambah pembatalan cuti bersama.

Namun, pihaknya meyakini perseroan dapat mencapai bisnis yang lebih baik setelah PPKM. 

“Dengan karyawan kami yang sudah divaksin sepenuhnya, kami percaya pemulihan akan datang di gerai-gerai dalam pencapaian ambisi omni channel,” ungkapnya.

Kendati demikian, beban pokok pendapatan LPPF membengkak karena ruginya bertambah menjadi Rp1,2 triliun, dari semula rugi Rp902 miliar per semester I-2020.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan turun dari Rp5,7 triliun per semester I-2020 menjadi Rp5,3 triliun per semester I-2021.

Total ekuitas pada periode ini tercatat sebesar Rp1,3 triliun, dengan total aset sebesar Rp6,7 triliun. Adapun kas dan setara kas LPPF naik dari Rp523 miliar per Desember 2020 menjadi Rp1 triliun per semester I-2021.

Terry menambahkan, perseroan telah melihat kemajuan di bidang operasional. LPPF juga menyiapkan strategi untuk memperbaiki kinerja. 

Pertama, mengambil langkah penghentian penjualan merek dan mode yang berkinerja buruk. Kemudian modernisasi barang dagangan dan menata ulang wilayah operasional. Selain itu, perseroan juga melakukan peralihan ke model beraset ringan dengan mengurangi jumlah gudang.