<p>Suasana gerai Matahari Departement Store Mal WTC, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 20 Oktober 2020. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

Matahari Department Store Optimistis Kerugian Takkan Membesar di Kuartal IV-2020

  • JAKARTA – Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengaku bahwa pandemi COVID-19 telah menyebabkan kerugian. Kendati demikian, perseroan meyakini nilai kerugian ini tidak akan semakin besar di kuartal IV-2020. Chief Financial Officer Matahari Department Store Niraj Jain mengatakan penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi membuat kegiatan ekonomi kembali berjalan. Hal ini […]

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

JAKARTA – Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengaku bahwa pandemi COVID-19 telah menyebabkan kerugian. Kendati demikian, perseroan meyakini nilai kerugian ini tidak akan semakin besar di kuartal IV-2020.

Chief Financial Officer Matahari Department Store Niraj Jain mengatakan penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi membuat kegiatan ekonomi kembali berjalan. Hal ini lah yang dinilai dapat membantu kinerja keuangan perseroan di akhir 2020.

“Kerugian tidak akan semakin besar di akhir tahun dan kami harapkan situasi pandemi virus corona akan mulai membaik dalam beberapa bulan ke depan,” kata Niraj dalam paparan publik secara virtual, Selasa, 27 September 2020.

Perusahaan ritel ini bakal memberlakukan pengetatan serta pengendalian biaya. Menurut Niraj, strategi ini dilakukan demi menjaga arus kas tetap likuid. Perseroan juga tetap konservatif dalam melakukan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga akhir 2020.

Dia menyebutkan optimism perseroan juga didukung oleh keringanan biaya sewa yang diberikan pengelola pusat belanja atau mal. Dengan demikian, keringanan ini dapat memangkas biaya operasional perusahaan ritel ini.

Niraj mengaku emiten bersandi saham LPPF ini bakal melalukan pemulihan pembayaran gaji karyawan. “Kami menargetkan seluruh karyawan sudah akan menerima gaji penuh pada kuartal IV-2020, meski dengan jumlah karyawan yang lebih rendah,” tuturnya.

Disamping itu, CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O’Connor memastikan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan atau menutup gerai lagi sampai akhir 2020.

Sepanjang kuartal III-2020, emiten ritel ini mencatatkan penurunan pendapatan kotor hingga 57,6% (year-on-year/yoy) menjadi sebesar Rp5,9 triliun. Perseroan juga telah menutup tujuh gerai berformat besar dan menutup seluruh gerai khusus.

Pendapatan bersih pun merosot hingga 57,5% menjadi sebesar Rp3,3 triliun. Alhasil, per 30 September 2020 perseroan mengantongi kerugian sebesar Rp617 miliar.