Matahari (LPPF) Telah Gelontorkan Dana Rp103 Miliar untuk Buyback Saham
- Manajemen LPPF mengaku telah menggelontorkan dana sebanyak Rp103 miliar dalam aksi korporasi ini.
Korporasi
JAKARTA – Emiten ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyampaikan progres program pembelian kembali (buyback) saham. Manajemen LPPF mengaku telah menggelontorkan dana sebanyak Rp103 miliar dalam aksi korporasi ini.
“Sejauh ini, terkait program pembelian kembali saham, kami telah mengeluarkan dana sebesar Rp103 miliar,” ungkap Chief Financial Officer Matahari Department Store, Niraj Jain dalam paparan publik virtual yang digelar Jumat, 10 September 2021.
- Kioson Luncurkan Marketplace Produk Digital, IndoXC.com
- Inggris Ancam Pulangkan Kapal-Kapal Migran Kembali ke Prancis
- Pandan Wangi dan Cengkih Jadi Nanospray Penyembuh Luka
Pada 6 Agustus 2021, perseroan mengumumkan rencana pembelian kembali saham dengan nilai maksimal Rp450 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 15% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, atau maksimal sebanyak 393.922.000 lembar saham.
Periode buyback saham ini akan berlangsung dalam kurung waktu tiga bulan hingga 5 November 2021. Dengan begitu, perseroan memiliki waktu kurang dari sebulan untuk memenuhi target pembelian kembali sahamnya sebanyak Rp450 miliar.
Sepanjang semester I-2021, perseroan berhasil meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp532 miliar. Kondisi ini berbanding terbalik dengan realiasi periode yang sama tahun lalu, di mana LPPF membukukan rugi bersih Rp357 miliar.
Selain itu, pendapatan LPPF juga melonjak 59% year-on-year (yoy) dari Rp2,2 triliun per akhir Juni 2020 menjadi Rp3,5 triliun pada paruh pertama tahun ini. Pelesatan pendapatan tersebut didorong oleh berbagai lini penjualan milik perseron.
Penjualan eceran masih menjadi kontributor terbesar pendapatan LPPF dengan nilai Rp2,1 triliun atau meningkat dibandingkan semester I-2020, sebanyak Rp1,4 triliun. Selain itu, penjualan konsinyasi juga menyumbang Rp1,3 triliun, serta pendapatan jasa sebesar Rp7 miliar.
CEO Matahari Departement Store Terry O'Connor mengatakan perseroan masih dapat mencatat prestasi, meskipun sebelumnya terdapat pembatasan mudik yang berpengaruh terhadap penjualan. Saat lebaran pada Mei lalu, katanya, daya beli menurun ditambah pembatalan cuti bersama.
“Dengan karyawan kami yang sudah divaksin sepenuhnya, kami percaya pemulihan akan datang di gerai-gerai dalam pencapaian ambisi omni channel,” ujarnya melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.