<p>Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja berbicara saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank OCBC NISP 2021 di Jakarta , Selasa 6 April 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Nasional

Mau Berkarir Jadi Bankir? Simak Tips dari Bos OCBC NISP

  • Bankir menjadi salah satu profesi yang diminati di Indonesia. Peminatnya tidak pernah sepi, dan selalu ada setiap tahunnya. Di mana bank-bank di Indonesia membuka lowongan kerja, pencari kerja akan hadir.

Nasional

Rizky C. Septania

JAKARTA - Bankir menjadi salah satu profesi yang diminati di Indonesia. Peminatnya tidak pernah sepi, dan selalu ada setiap tahunnya. Di mana bank-bank di Indonesia membuka lowongan kerja, pencari kerja akan hadir.

Meski masih menjadi salah satu profesi paling favorit, sejumlah bank kerap membuka banyak lowongan. Selain kebutuhannya yang memang selalu ada, jumlah bank di Indonesia juga semakin banyak.

Menjadi bankir adalah hal yang katanya menjadi impian banyak orang. Bankir bisa mendapatkan gaji yang tinggi atau mendapatkan karir yang cemerlang, baik itu untuk pria maupun wanita.

Meski begitu, bekerja di bank itu ada tantangan yang akan dihadapi. Di balik gaji besar dan karir cemerlang, ada banyak yang perlu disiapkan untukcalon bankir yang nantinya sehari-hari bakal berkutat dengan nasabah dan berbagai target serta dokumen.

Menjawab pertanyaan mengenai apa yang harus bisa dilakukan anak muda untuk menjadi bankir, CEO bank tertua di Indonesia OCBC NISP, Parwati Surjaudaja memberikan dua tips.

Adapun tips pertama, wanita yang akan menginjang usia ke-59 pada 2023 ini menekankan bagi para pemuda yang berniat menjadi bankir, harus tidak sungkan dan membuka diri.

Hal ini lantaran ada pandangan lama bahwa bankir saat ini terlihat sebagai profesi yang membosankan, kaku, berpakaian sangat formal, penuh birokrasi. 

Padahal banyak hal menyenangkan yang bisa didapatkan bankir, karena profesi ini mengharuskan kemampuan untuk bisa melihat semuanya, melihat semua industri dari yang membutuhkan kredit sampai yang mempunyai dana, melihat semua geografi dan demografi dari nasabah individu sampai nasabah korporasi terbesar.

Tips kedua adalah banyak belajar. Parwati mengatakan bahwa posisi banker bergelut dengan sentral ekonomi. Sebagaimana diketahui, saat ini semua sektor usaha memerlukan kredit. Oleh sebab itu, para bankir diminta untuk terus mempelajari tren yang sedang berlangsung di dunia.

"Bankir itu ibarat berlian di kepala naga, jadi bisa melihat semuanya," ujar Parwati di sela wawancara khusus dengan TrenAsia.com pertengahan Desember 2022. 

Meski kondisi saat ini tak sama dengan kondisi perbankan zaman dahulu, Parwati mewanti-wanti agar para calon bankir belajar pada yang berpengalaman. Pun halnya mereka yang sudah menjajal dunia perbankan lebih lama.

"Kalau dari generasi itu di perbankan kita ada yang dari generasi boomers, X, Y dan Z. Ini semua harus saling melengkapi ya karena semua punya kekuatannya sendiri," kata Parwati.

"Dan di perbankan itu, ada yang di fungsi ini masih perlu banyak birokrasi, sementara di fungsi lainnya harus sangat nol birokrasinya. Nah bagaimana kita memadukan ini adalah hal yang indah," katanya.