Victoria
Bursa Saham

Mau Dicaplok BTN, Saham BVIC Ngacir

  • Pada perdagangan sesi I, Senin 20 Januari 2025, saham BVIC bergerak di rentang harga Rp93 – Rp114 per saham.

Bursa Saham

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Saham PT Bank Victoria Syariah (BVIC) terpantau bergairah seiring dengan pengumuman akuisisi penuh oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN/BBTN).

Pada perdagangan sesi I, Senin 20 Januari 2025, saham BVIC bergerak di rentang harga Rp93 – Rp114 per saham. Pada penutupan sesi pertama, BVIC ditutup parkir di level Rp99 per saham alias menguat sebesar 6,45%. Sejak awal tahun, saham BVIC sudah menguat 11,24%. Sementara dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu juga sudah lebih mahal 10%.

“Kami menilai dampak dan sentimen lanjutan dari akuisisi ini terhadap BBTN dan pemilik PT Bank Victoria Syariah akan bergantung pada pengumuman nilai akuisisi ini, apakah dilakukan pada valuasi mahal atau murah,” tulis Investment Analyst Lead Stockbit, Rahmanto Tyas Raharja dalam risetnya, Senin 20 Januari 2025.

Sebagai informasi, BTN mengumumkan rencana akuisisi PT Bank Victoria Syariah sebagai bagian dari strategi besar membentuk bank umum syariah (BUS) melalui langkah anorganik. Aksi korporasi ini bertujuan memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, yaitu BTN Syariah, dan mengintegrasikannya ke dalam Bank Victoria Syariah. 

Langkah ini memungkinkan BTN mempercepat pembentukan BUS dengan lebih mudah, seperti yang diungkapkan Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu. "Aksi ini mendukung pengembangan BTN Syariah sekaligus menjawab kebutuhan nasabah di pasar syariah," kata Nixon melalui keterangan resmi, dikutip Senin, 20 Januari 2025. 

Akuisisi 100% Saham Bank Victoria Syariah 

Berdasarkan prospektus yang dirilis, BTN akan mengambil alih seluruh saham BVIS dengan total nilai nominal Rp1,06 triliun. Saham ini sebelumnya dimiliki oleh PT Victoria Investama Tbk (80,18%), PT Bank Victoria International Tbk (19,81%), dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta (0,002%). Dengan akuisisi ini, BTN akan menjadi pemilik penuh BVIS. 

Proses ini telah melalui tahapan uji tuntas (due diligence) selama beberapa bulan sebelum kedua belah pihak menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) pada 15 Januari 2025. 

Pendanaan Internal dan Persetujuan Regulator 

BTN menegaskan bahwa seluruh pendanaan akuisisi berasal dari dana internal perusahaan tanpa melibatkan pinjaman eksternal. Selain itu, rencana akuisisi telah mendapatkan lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 Januari 2025. 

Untuk memuluskan proses ini, BTN dan BVIS akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) masing-masing pada 14 Maret 2025. Jika tidak ada kendala, proses akuisisi ditargetkan selesai pada Mei 2025. 

Jadwal Akuisisi  

Berikut adalah rangkaian jadwal penting terkait akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BTN:  
- 17 Januari 2025: Persetujuan awal dari OJK  
- 20 Januari 2025: Pengumuman ringkasan rencana akuisisi di media nasional  
- 5 Februari 2025: Pengumuman RUPS BTN  
- 14 Maret 2025: RUPS BTN dan BVIS untuk persetujuan akuisisi  
- 19 Maret 2025: Pengajuan izin pengambilalihan ke OJK  
- April 2025: Perkiraan persetujuan final dari OJK  
- Mei 2025: Penandatanganan akta pengambilalihan dan perubahan pemegang saham  

Integrasi BTN Syariah dengan BVIC

Setelah proses akuisisi selesai, BTN akan menggabungkan BTN Syariah dengan BVIC untuk membentuk BUS baru. Langkah ini menjadi salah satu strategi BTN dalam memperluas layanan syariah yang kompetitif dan menjangkau lebih banyak nasabah. 

Dengan target rampung pada semester I 2025, BTN berharap penggabungan ini dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor perbankan syariah Indonesia.