<p> Ilustrasi investasi reksa dana saham saat pandemi./ Pixabay</p>
Gaya Hidup

Mau Investasi? Yuk Kenali Instrumen Reksa Dana untuk Pemula

  • Reksa dana menjadi salah satu produk perbankan yang populer karena jenis investasi yang menguntungkan, dan tingkat profitabilitasnya pasti serta minim risiko. Ditambah, reksa dana adalah salah satu jenis investasi dengan modal rendah, sehingga cocok bagi pemula.
Gaya Hidup
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Saat ini, terdapat sejumlah instrumen investasi yang dapat dipilih oleh masyarakat. Tiap instrumen investasi pastinya juga memiliki kriterianya sendiri, seperti tingkat risiko hingga imbal hasil yang ditawarkan.

Reksa dana menjadi salah satu produk perbankan yang populer karena jenis investasi yang menguntungkan, dan tingkat profitabilitasnya pasti serta minim risiko. Ditambah, reksa dana adalah salah satu jenis investasi dengan modal rendah, sehingga cocok bagi pemula.

Mengutip laporan Wealth Management Bank OCBC NISP, reksa dana merupakan sekumpulan dana yang berasal dari masyarakat dan dikelola oleh manajer investasi pada instrumen investasi lain seperti pasar saham, obligasi, dan lainnya. Apabila mendapatkan keuntungan, dananya akan dibagi sesuai dengan jumlah reksadana yang telah dibeli. 

Sebenarnya, reksa dana adalah salah satu jenis investasi yang diperuntukkan tak hanya bagi investor senior, tetapi juga pemula. Sebab setoran awal reksa dana relatif terjangkau dibandingkan dengan aktivitas penanaman modal lainnya. 

Terdapat pula manajer investasi yang siap memandu serta membantu para investor dalam melakukan aktivitas ini. Sehingga, tak perlu takut lagi apabila investasi Anda terbengkalai ataupun mengalami kerugian.

Jenis-Jenis Reksa Dana

1. Reksa Dana Saham

Dana yang investor berikan akan diinvestasikan kepada efek saham yang paling menguntungkan berdasarkan perhitungan manajer investasi. Reksa dana ini sesuai untuk investasi jangka panjang, setidaknya selama 5 tahun. 

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Jika memilih jenis ini, dana investor akan diinvestasikan pada instrumen yang berupa utang seperti obligasi dan surat utang. Investasi ini bisa digunakan untuk tujuan jangka menengah, yakni sekitar 1-3 tahun. 

3. Reksa Dana Campuran

Seperti namanya, reksa dana campuran adalah investasi yang dialokasikan di berbagai instrumen. Manajer investasi bisa menginvestasikan pada efek saham, obligasi, surat utang, deposito, dan sebagainya. Jangka waktu yang sesuai adalah 3-5 tahun. 

4. Reksa Dana Pasar Uang

Investasi reksa dana diberikan pada pasar uang Indonesia 100% dan jenis ini cocok untuk tujuan jangka pendek, yaitu 1 tahun. 

5. Reksa Dana Syariah

Hampir sama dengan investasi reksa dana konvensional, reksadana syariah dialokasikan pada instrumen-instrumen yang menjalankan prinsip-prinsip syariah. Sehingga, bagi para muslim yang tidak setuju dengan sistem bunga, pilihan ini bisa jadi solusinya. 

6. Reksa Dana Berjangka 

Reksa dana berjangka merupakan produk investasi dengan pembelian harian, mingguan, dan bulanan. Produk ini pun menggunakan konsep berbunga.

Keuntungan Reksa Dana Bagi Investor Pemula

Keuntungan yang bisa didapatkan sebagai investor pemula adalah pengalaman berinvestasi. Dibandingkan dengan membelanjakan uang saja, hal ini bisa mengembangkan dana yang dimiliki lewat instrumen investasi. 

Di samping itu, calon investor juga akan mendapatkan imbal balik berupa keuntungan. Besaran keuntungan ditentukan berdasarkan berapa lama dana mengendap, berapa besar dana yang diinvestasikan, dan jenis reksa dana yang dipilih. 

Calon investor juga tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh manajer investasi. Biasanya manajer tersebut yang akan memilihkan instrumen investasi apa yang paling sesuai dengan jumlah dana serta tujuan sesuai dengan kriteria masing-masing investor.

Hal yang Perlu Diperhatikan 

1. Penurunan Nilai

Penurunan nilai adalah risiko yang perlu diwaspadai sebelum berinvestasi menggunakan reksa dana. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan harga aset di dalamnya. Contohnya adalah ketika harga saham pada reksa dana turun, maka hal tersebut akan berimbas pula terhadap Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP). 

2. Likuiditas

Risiko likuiditas rupanya berkaitan dengan pencairan reksa dana. Hal berikut dapat terjadi ketika manajer investasi terlambat menyediakan dana bagi investor melakukan pembayaran pencairan atau redemption. Di mana, menurut peraturan yang berlaku, pembayaran dana dalam hal ini harus dilakukan oleh manajer investasi maksimal 7 hari kerja, tidak termasuk hari libur. 

3. Wanprestasi

Risiko ini terjadi apabila manajer investasi tidak mampu membayar kupon dan uang pokok yang telah investor investasikan karena mengalami kerugian investasi. 

4. Ekonomi dan Politik

Kondisi ekonomi dan politik di Indonesia juga akan memengaruhi dunia investasi, termasuk reksa dana. Jika kondisinya tidak kondusif, bisa jadi nilai keuntungan akan mengalami penurunan. Sebaliknya, bila kondisinya baik, maka keuntungan yang akan didapatkan juga dapat meningkat.

5. Pertanggungan Harta

Risiko ini dapat terjadi apabila terjadi pencurian data pada bank kustodian. Namun, umumnya bank dan perusahaan investasi telah memberikan asuransi terhadap aset yang dimiliki.