Mau IPO, Anak Usaha Pertamina Hulu Energi Sewa Kapal Rp300 Miliar
- PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) melaporkan transaksi kontrak sewa kapal CBU Accomodation Work Barge untuk kapal petroleum superior kepada PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES)
Korporasi
JAKARTA – PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) melaporkan transaksi kontrak sewa kapal CBU Accomodation Work Barge untuk kapal petroleum superior kepada PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES).
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, nilai kontrak yang diteken kedua perusahaan adalah Rp301,99 miliar. Adapun jangka waktu kontrak sewa dimulai dari 18 November 2022 sampai dengan 17 November 2027.
“Kontrak Sewa Kapal masih dalam proses penanda-tanganan secara sirkulasi di PT Pertamina Hulu Energi OSES,” tulis manajemen Tamu, Kamis 8 Desember 2022.
Sebagai informasi, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Hingga saat ini, PHE mengelola portofolio dan/atau operasional sebanyak 58 anak perusahaan, 6 perusahaan patungan dan 2 perusahaan afiliasi yang mengelola blok - blok migas di dalam dan luar negeri.
- Sinkronisasi Data Jadi Kunci Penyusunan Kebijakan Tepat Sasaran
- Ditopang Proyek Hunian Sentul, Marketing Sales Triniti Land (TRIN) Melonjak 170 Persen ke Rp870 Miliar
- China Longgarkan Pengetatan Akibat COVID-19, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Menguat 16 Poin
- Jokowi Teken PP Turunan UU HPP soal PPN dan PPnBM, Ini Substansi Barunya!
Sementara itu, PHE OSES memiliki wilayah kerja migas lepas pantai di tenggara Sumatra yang mencakup pengeboran hingga memproduksikan minyak dan gas bumi di bawah permukaan laut (offshore).
Saat ini, PHE sebagai subholding upstream Pertamina juga tengah disiapkan untuk melantai di bursa saham pada tahun depan. Dalam Rapat Kerja DPR RI Komisi VI, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyatakan kepemilikan PHE yang dilepas ke publik berkisar antara 10-15%.
Pahala menjelaskan, rencana IPO PHE dilatar belakangi oleh kebutuhan belanja modal dalam tiga tahun ke depan senilai US$15 miliar. Sedangkan saat ini, jumlah utang PHE mencapai US$4,5 miliar atau sekitar Rp70,20 triliun.
Dengan postur utang yang cukup besar, diharapkan IPO menjadi jalan keluar untuk perbaikan struktur permodalan PHE. Sehingga, ke depan perusahaan tidak lagi bergantung hanya pada utang untuk mengakses permodalan.