<p>KB Kookmin Bank asal Korea Selatan resmi menguasai mayoritas saham Bank Bukopin. / Reuters</p>
Korporasi

Mau Jadi Top 10 Bank Tahun 2025, Ini Strategi Bank KB Bukopin

  • PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) bercita-cita menjadi Top 10 Bank di Indonesia pada 2025.

Korporasi

Yosi Winosa

JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) bercita-cita menjadi Top 10 Bank di Indonesia pada 2025. Sejumlah strategi telah dicanangkan, salah satunya meningkatkan return on asset (ROE) di level 10% dan mencetak market capitalization sebesar Rp30 triliun.

Corporate Secretary KB Bukopin, Slamet Haryanto Pradhana menyatakan untuk meraih kapitalisasi pasar Rp30 triliun, bank akan mendiversifikasi portofolio dengan berfokus pada small medium enterprise (SME) dan retail. 

“Arah strategi kami adalah fokus pada nasabah dan mengembangkan sistem finansial mutakhir yang berpusat pada performa,” kata dia di sela acara buka bersama media di Jakarta, pekan lalu.

Dirinci, pertama-tama KB Bukopin akan fokus pada costumer franchise yakni bank mementingkan hubungan jangka panjang dengan nasabah dan juga budaya berdasarkan performa. 

Kemudian, KB Bukopin akan fokus ke model bisnis untuk SME end to end yaitu perusahaan akan mengubah proses bisnisnya dan menyediakan layanan dengan risk model yang unik.

KB Bukopin akan berfokus pada corporate banking yang lebih selektif dan akan memperkuat hubungan dengan corporate bank untuk membangun value chain antara dua negara yakni Korea dan Indonesia.

Meski demikian, tidak sedikit strategi yang dipilih justru mengundang tanda tanya. Misalnya menggandeng girl band Korea Aespa sebagai brand ambassador baru-baru ini. Alih-alih memilih band kore paling ternama di Indonesia seperti Black Pink atau BTS, yang dipilih justru Aespa. 

Pemilihan Aespa juga belum terlihat mendongkrak transaksi nasabah misalnya. Kerjasama dengan Aespa sendiri masih sebatas membangun brand awareness yang selanjutnya akan ke tahap brand activation produk-produk unggulan seperti transaksi digital dan lainya. Time will tell. 

“Sampai saat ini tujuan kemunculan dari aespa menjadi BA dari KB Bukopin adalah masih sebagai Brand Awarness. Dengan penayangan TVC pada beberapa Media Official KB Bukopin maupun media lain bertujuan untuk meraih pencapaian Reach dan awarness dari publik,” tambah Slamet.

Lalu juga perusahaan belum berencana menambah lagi modal inti mereka untuk ekspansi penyaluran kredit. Menurut Slamet sejauh ini belum ada rencana dari induk, KB Financial Group untuk kembali melakukan penambahan modal.

Sementara terkait ekosistem, perusahaan belum terlihat akan menambah partner bisnis baru untuk memperluas ekosistem mereka. Perusahaan percaya dengan menggunakan partner existing dari jaringan KB Financial Group saja sudah cukup. 

Lewat induk dari Kookmin Bank tersebut, perusahaan membangun ekosistem yang berfokus pada segmen retail KB Bukopin (nasabah mass affluent) untuk hubungan jangka panjang dengan beragam layanan produk ritel dan memanfaatkan digital banking. 

Pada segmen SME, KB Bukopin akan menyediakan end to end business model yang berbasis risiko. 

Pada segmen korporasi KB Bukopin akan mengoptimalkan peluang bisnis baru dengan memanfaatakan jaringan bisnis Indo-Korean (Korean Desk) melalui perusahaan besar sebagai anchor company untuk membangun ekosistem value chain dan supply chain yang spesifik (tailored) yang akan dikolaborasikan melalui cross selling produk consumer atau SME.

Sebagai informasi, hingga saat ini belum ada bank korea yang masuk dalam jajaran top 10 bank Indonesia dari sisi aset. Jajaran ini masih diisi oleh Bank Himbara dan Bank Swasta Nasional serta Bank Dari Singapura.