Maybank Asset Management Luncurkan Reksa Dana Berbasis Obligasi Pemerintah
JAKARTA – PT Maybank Asset Management (PTMAM) meluncurkan produk reksa dana Maybank Dana Obligasi Negara (MDON). Reksa dana tersebut dikemas dalam komposisi berupa penempatan dana obligasi pemerintah Indonesia, dengan minimum 80% alokasi aset pada berbagai seri dan tenor Surat Utang Negara (SUN) atau Sukuk Negara. Dalam hal ini, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) […]
Home
JAKARTA – PT Maybank Asset Management (PTMAM) meluncurkan produk reksa dana Maybank Dana Obligasi Negara (MDON).
Reksa dana tersebut dikemas dalam komposisi berupa penempatan dana obligasi pemerintah Indonesia, dengan minimum 80% alokasi aset pada berbagai seri dan tenor Surat Utang Negara (SUN) atau Sukuk Negara.
Dalam hal ini, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) bertindak sebagai agen penjual efek reksa dana (APERD) yang akan memasarkan MDON baik secara online maupun offline di kantor cabang Maybank.
- Online Trends are Booming (Serial 1): Exploring the Drivers of Indonesia’s Digital Economy
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- Bangun Infrastruktur Baru, Google Perluas Layanan Cloud di India
- Bantu Start Up, Erick Refocusing Telkom dan Telkomsel
- Booming Tren Daring (Serial 5): SDM dan Infrastruktur Tertinggal, Perlindungan Data Tak Andal
Wealth Management Group Maybank Glant Saputra Hadi mengungkapkan, pemilihan obligasi dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan strategi portofolio dan disesuaikan terhadap kondisi pasar dan outlook ke depannya.
“Nasabah dapat berinvestasi dengan nominal terjangkau, bebas pemotongan pajak, serta dapat melakukan transaksi kapan saja,” katanya.
Dijelaskan, keunggulan utama MDON terletak pada penerapan yang aktif, sistematis dan terukur. Pihaknya memakai multi-factor scoring untuk mempertimbangkan kondisi makro, fundamental, likuiditas dan sentimen pasar untuk menentukan strategi ke depannya.
Dengan demikian, MDON diharapkan dapat melebihi 80% Indeks BINDO (Bloomberg Indonesia Local Sovereign Index) yang dipadukan dengan 20% rata-rata deposito satu bulan.
Menurutnya, saat ini prospek investasi berbasis obligasi pemerintah Indonesia masih menjanjikan, didukung kebijakan moneter yang akomodatif, penurunan suku bunga dan pembelian obligasi negara oleh Bank Indonesia (BI).
Potensi terjadinya risiko gagal bayar pada obligasi pemerintah, katanya, masih tergolong minim dan bertolak belakang dengan kecenderungan obligasi korporasi karena dipengaruhi volatilitas pasar.
Melalui reksa dana MDON, lanjutnya, investor juga sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan dan membantu tenaga medis yang tengah berjuang melawan pandemi. Sebab, 0,4% pendapatan per tahun dari total dana kelolaan, akan disalurkan dalam bentuk asuransi jiwa. Sebagai informasi, jumlah dana kelolaan MAMG per akhir Agustus 2020 mencapai Rp108,26 triliun.