Ilustrasi Bitcoin. Sumber: Pixabay.com
Pasar Modal

Mayoritas Aset Kripto Big Cap Masih Merosot, Ini Sentimen yang Bisa Naikkan Harganya Lagi

  • JAKARTA - Harga mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) masih merosot menurut pantauan Coin Market Cap, Jumat, 19 Agustus 2022 pukul 11.0
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Harga mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) masih merosot menurut pantauan Coin Market Cap, Jumat, 19 Agustus 2022 pukul 11.00 WIB.

Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin terpantau menurun 2,73% ke posisi harga US$22.804 atau setara dengan Rp338 juta dalam asumsi kurs Rp14.822 perdolar Amerika Serikat (AS).

Kemudian, di peringkat kedua big cap, Ethereum (ETH) turun 1,62% ke level US$1.819 (Rp26,96 juta).

Di peringkat ketiga, Tether (USDT) turun 0,01% namun masih menduduki posisi wajar stablecoin di US$1 (R14.822) sementara USD Coin (USDC) di peringkat keempat mencatat kenaikan 0,01% di level US$1 (Rp14.822).

Binance Coin (BNB) di peringkat kelima melemah 4,72% ke harga US$292,01 (Rp4.328), dan Binance USD (BUSD) naik 0,01% ke posisi US$1 (Rp14.822).

Di peringkat ketujuh, ,Ripple (XRP) menurun 3,32% ke level US$0,3613 (Rp5.355) sementara di peringkat kedelapan, Cardano (ADA) mencatat penurunan 8,04% ke harga US$0,4933 (Rp7.311).

Selanjutnya, Solana (SOL) di peringkat kesembilan mengalami penurunan 6,11% ke posisi US$38,34 (Rp568.275), dan di peringkat kesepuluh, Dogecoin (DOGE) melemah 8,76% ke level US$0,07388 (Rp1.095).

Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, pasar kripto dihantam sentimen negatif dari risalah komite pasar terbuka federal The Fed yang menyatakan bahwa bank sentral AS berkomitmen untuk menyeret tingkat inflasi serendah mungkin dengan mengerek suku bunga acuan.

"Akhirnya selera investor jauh menurun karena The Fed kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi turun menjadi 2%," ujar Afid dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 19 Agustus 2022.

Afid pun menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang dapat menjadi sentimen positif untuk membuat harga-harga aset kripto terdorong naik lagi menjelang akhir tahun.

Yang pertama, inflasi AS yang melandai. Departemen Ketenagakerjaan AS mengumumkan tingkat inflasi tahunan sebesar 8,5% pada Juli 2022.

Jika inflasi terus mengalami tren menurun ke depannya, selera investor terhadap aset-aset berisiko seperti kripto pun akan pulih.

Yang kedua, pembaruan jaringan Ethereum yang dikenal dengan nama The Merge. Kabar soal pembaruan jaringan Ethereum ini terbukti telah memicu tren bullish pada awal Agustus 2022.

Pembaruan ini pun dimajukan jadwalnya dari 15 September menjadi 19 September. Menurut Afid, momentum tersebut bisa menjadi sentimen positif yang mendorong harga aset-aset kripto untuk naik lagi.

Yang ketiga, banyaknya institusi yang masuk ke industri kripto dan blockchain. Salah satu contohnya adalah BlackRock, perusahaan manajemen investasi asal AS yang menyediakan jasa konsultasi investasi kripto.

Top Gainers

Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:

1. Gnosis (GNO): +9,5% (US$193,2/Rp2,8 juta)

2. Neutrino USD (USDN): +0,15% (US$0,9856/Rp14.608)

3. USDD (USDD): +0,08% (US$1/Rp14.822)

4. USD Coin (USDC): +0,01% (US$1/Rp14.822)

5. Binance USD (BUSD): +0,01% (US$1/Rp14.822)

Top Losers

Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:

1. Lido DAO (LDO): -15,12% (US$2,15/Rp31.867)

2. Oasis Network (ROSE): -14,08% (US$0,07468/Rp1.106)

3. Filecoin (FIL): -13,74% (US$7,12/Rp105.532)

4. Shiba Inu (SHIB): -10,95% (US$0,00001332/Rp0,197)

5. Gala (GALA): -10,41% (US$0,05671/Rp840)