<p>Ilustrasi pasar kripto bearish / Pixabay</p>
Fintech

Mayoritas Aset Kripto Big Cap Masuk Zona Merah dalam Sepekan Terakhir

  • Mayoritas aset kripto big cap masuk zona merah dalam pekan kedua Februari 2022.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Mayoritas aset kripto berkapitalisasi terbesar (big cap) memasuki zona merah dalam hitungan seminggu terakhir. Meskipun demikian Bitcoin (BTC) masih melaju di tren positif. 

Berdasarkan pantauan Coin Market Cap, Minggu, 13 Februari 2022 pukul 12.40 WIB, 7 dari 10 aset big cap mengalami penurunan dalam time-frame sepekan ke belakang. 

Ketujuh aset tersebut di antaranya Ethereum (ETH), Tether (USDT), Binance Coin (BNB), USD Coin (USDC), Cardano (ADA), Solana (SOL), dan Terra (LUNA). 

BTC yang menempati posisi pertama di daftar big cap masih berada di zona hijau dengan persentase 1,69% dan kini berada di level US$42.279 atau setara dengan Rp607,08 juta dalam asumsi kurs Rp14.359 perdollar AS. 

Selain BTC, aset yang masih di zona hijau dalam hitungan tujuh hari ke belakang di antaranya XRP yang berada di peringkat keenam dengan persentase 24,21% dan menduduki harga US$0,8303 (Rp11.922,27).

Selanjutnya, ada Avalanche (AVAX) di peringkat ke-10 dengan persentase 5,57% dan saat ini berada di harga US$82,49 atau Rp1,18 juta. Di antara ketiga aset kripto yang berada di zona hijau, XRP masih memegang persentase terbesar dan masih mengalami kenaikan sebesar 7,31% pada sehari ke belakang. 

Kemerosotan terbesar dalam time-frame mingguan dialami oleh Solana (SOL) di peringkat kedelapan yang mengalami penurunan sebesar 15,75% dan saat ini berada di level US$95,81 (Rp1,37 juta). Sebelumnya, pada pukul 13.19 WIB 6 Februari 2022, SOL berada di level US$112,99 atau Rp1,62 juta.

ETH yang berada di posisi kedua setelah BTC, tercatat mengalami penurunan 3,37% dan saat ini berada di harga US$2.917,23 atau setara dengan Rp41,89 juta. 

Menurut Damanick Dantes, analis kripto dari CoinDesk, penurunan mayoritas aset kripto big cap kemungkinan disebabkan oleh situasi geopolitik yang berhubungan dengan konflik Ukraina dan Rusia. 

Saham juga mengalami penurunan sementara safe haven tradisional seperti emas dan dolar Amerika Serikat mengalami peningkatan. Pasar kemungkinan akan mulai stabil saat New York Trading Day,” ujar Dantes sebagaimana dikutip dari CoinDesk, Minggu, 13 Februari 2022.