McKinsey & Company
Dunia

McKinsey Diselidiki Buntut Perannya dalam Kasus Opioid

  • Departemen Kehakiman Amerika Serikat sedang menyelidiki McKinsey & Company atas perannya dalam membantu perusahaan farmasi meningkatkan penjualan opioid mereka.
Dunia
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Perusahaan konsultan ternama McKinsey saat ini tengah menjalani proses penyelidikan oleh jaksa federal. 

Penyelidikan ini dilakukan buntut dari peran McKinsey dalam meningkatkan penjualan obat penghilang rasa sakit seperti OxyContin.

Dilansir TrenAsia.com dari laman The New York Times, Departemen Kehakiman Amerika Serikat sedang menyelidiki McKinsey & Company atas perannya dalam membantu perusahaan farmasi meningkatkan penjualan opioid mereka.

Penyelidikan tersebut dipimpin oleh kantor jaksa AS di Massachusetts dan Distrik Barat Virginia, dengan koordinasi dengan divisi sipil departemen di Washington.

Untuk diketahui, sejak tahun 2021, McKinsey telah sepakat membayar sekitar US$1 miliar untuk menyelesaikan penyelidikan dan gugatan terkait dengan pekerjaannya dengan produsen opioid, terutama Purdue Pharma, pembuat OxyContin. 

Baca Juga: Amerika Pastikan Tetap Kirim Bantuan ke Ukraina dan Israel

McKinsey merekomendasikan agar Purdue meningkatkan penjualan obat tersebut di tengah krisis opioid yang telah merenggut ratusan ribu nyawa di Amerika. McKinsey tidak mengakui adanya kesalahan.

Kabar tentang penyelidikan kriminal ini pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada hari Rabu, 24 April 2024. 

Penyelidikan ini telah berlangsung selama beberapa tahun. Perusahaan farmasi Endo, yang menyewa McKinsey untuk memberi saran tentang penjualan opioid Opana, mengungkapkan bahwa mereka menerima surat panggilan pada Desember 2020 dari Distrik Barat Virginia yang mencari informasi tentang McKinsey. 

Tahun lalu, produsen opioid lainnya, Mallinckrodt, mengatakan bahwa mereka menerima surat panggilan dari jaksa federal yang sama tetapi tidak menyebutkan kaitannya dengan McKinsey.

Pada tahun 2018, konsultan senior McKinsey mulai khawatir bahwa mereka mungkin akan dimintai pertanggungjawaban atas pekerjaan mereka dalam kasus opioid. 

Lalu tanggal 4 Juli di tahun yang sama, seorang pemimpin praktik farmasi perusahaan mengirim email kepada seorang mitra senior bertanya apakah mereka harus menghapus dokumen dan email terkait dengan opioid. Kedua pria itu dipecat setelah The Times melaporkan keberadaan email tersebut pada tahun 2020.

McKinsey menerima sekitar US$86 juta dalam beberapa tahun atas perannya memberikan saran kepada Purdue Pharma. Sebagian besar pekerjaan tersebut dilakukan setelah Purdue mengakui kesalahannya. 

Pada tahun 2019, McKinsey mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memberikan saran terkait bisnis yang berkaitan dengan opioid.

Krisis Opioid di Amerika Serikat 

Epidemi opioid (dikenal juga sebagai krisis opioid) adalah istilah yang merujuk pada penggunaan obat opioid yang berlebihan, baik yang berasal dari resep dokter maupun dari sumber ilegal.

Epidemi ini berlangsung secara perlahan-lahan di Amerika Serikat sejak akhir tahun 1990-an, kemudian mengalami lonjakan penyalahgunaan yang masif dalam beberapa tahun terakhir. 

Dilansir TrenAsia.com dari laman Centers for Disease Control and Prevention, sepanjang tahun 1999-2021, hampir 645 ribu orang meninggal karena overdosis opioid