Jajaran Komisaris dan Direksi MDKA berfoto usai Rapat Umum Pemegang Saham  di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

MDKA Ungkap Rencana Penyampaian Laporan Keuangan Semester I-2024

  • MDKA saat ini tengah mempercepat pengerjaan tambang emas Pani di Gorontalo, Sulawesi, yang memiliki cadangan emas sebesar 6,9 juta ons.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten tambang emas milik konglomerat Garilbadi “Boy” Thohir, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), baru saja mengumumkan pembaruan mengenai rencana penyampaian laporan keuangan untuk semester I-2024. 

Corporate Secretary MDKA Adi Adriansyah Sjoekri menyampaikan bahwa laporan keuangan konsolidasian interim perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2024 akan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan.

“Sesuai dengan ketentuan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. Kep-00066/BEI/09-2022 yang berlaku sejak 1 Oktober 2022, laporan keuangan interim yang telah diaudit harus disampaikan paling lambat akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan tersebut.,” jelasnya dalam keterbukaan informasi pada Jumat, 19 Juli 2024. 

Sehubungan dengan hal tersebut, kata Adi, perseroan akan mengirimkan laporan keuangan konsolidasian interim yang diaudit untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2024 kepada BEI paling lambat sesuai ketentuan perundang-undangan.

TrenAsia mencatat, MDKA umumnya melaporkan laporan keuangan kuartal II atau semester I, pada awal Agustus dan paling lambat di bulan September. Hingga siang ini, saham MDKA tercatat melemah 2,89% menjadi Rp2.350 per saham.

Rekomendasi Saham

Terkait rekomendasi saham, Tim Riset Trimegah Sekuritas menyarankan teknik swing trader dalam membeli saham MDKA di kisaran Rp2.300-2.430, dengan target harga Rp2.760 per saham. Ini memberikan peluang keuntungan sekitar 16,7% bagi investor.

Analisis teknikal dari Trimegah, saham MDKA layak untuk diakumulasi karena saat ini mengalami rebound di area support dan bergerak datar di EMA20. Namun, untuk mengantisipasi risiko, perusahaan efek ini menetapkan target cut loss di Rp2.230 per saham.

Sementara itu, Ajaib Sekuritas menilai MDKA berpotensi reversal dari area support jangka pendek. Indikator stochastic menunjukkan fase oversold yang mengindikasikan rebound. Support di Rp2.270 per saham, resistance di Rp2.470 per saham, dan cut loss jika harga turun di bawah Rp2.220 per saham.

Di sisi lain, kata Ajaib, saham MDKA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan Juli 2024 sebesar Rp63,44 miliar per hari. Oleh sebab itu, perusahaan efek ini memberikan beli dengan target jangka pendek di angka Rp2.470 per saham.  

Ajaib menambahkan emiten di sektor komoditas non-migas bisa menjadi pilihan di tengah berlanjutnya surplus neraca dagang nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang pada Juni 2024 sebesar US$2,39 miliar.

Surplus tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$3,45 miliar. Nilai ekspor tumbuh 1,17% (year-on-year/yoy), sementara impor meningkat lebih tinggi sebesar 7,58% yoy. Surplus pada Juni 2024 terutama didorong oleh ekspor non-migas. Secara keseluruhan, surplus neraca dagang telah terjadi selama 50 bulan berturut-turut.

Sebagai tambahan, MDKA saat ini tengah mempercepat pengerjaan tambang emas Pani di Gorontalo, Sulawesi, yang memiliki cadangan emas sebesar 6,9 juta ons. Proyek yang ditargetkan beroperasi pada 2025, akan menjadi tambang emas terbesar di Indonesia berbiaya rendah dan berumur panjang.