Medan Dukung Upaya Pusat Tata Kawasan Belawan Bahari
- Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam upaya penataan kawasan Medan Belawan Bahari.
Nasional
JAKARTA - Pemkot Medan mendukung upaya pemerintah pusat untuk menata kawasan Medan Belawan Bahari. Kawasan tersebut dinilai segera butuh pembenahan agar dapat berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Dukungan tersebut disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam rapat koordinasi di Medan, belum lama ini. Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menata kawasan Medan Belawan Bahari tahun ini.
Penataan meliputi infrastruktur jaringan pipa air bersih dan air limbah, infrastruktur jaringan drainase dan infrastruktur jalan lingkungan. "Wilayah ini (Medan Belawan Bahari) memang memerlukan sentuhan dari berbagai aspek,” tukas Bobby, dikutip dari laman Pemkot Medan, Kamis 20 Juli 2023.
- Cegah Sejak di Kandungan, Ini Bahaya dan Dampak Stunting bagi Anak
- Awas, 4 Animasi Ini Tidak Baik Dilihat Anak-Anak
- Jadi Tumpuan Ekonomi Nasional, Transformasi Digital Industri Mamin Harus Dipercepat
Kendala Kabel Provider
Saat ini penataan masih menunggu sejumlah masukan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera Utara II. Adapun sejumlah pekerjaan kecil seperti pemasangan paving blok dan drainase sudah dapat dikerjakan. “Untuk kabel milik provider dan PT PLN, kami minta dinas terkait agar segera diselesaikan,” ujarnya.
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Wahyu Kusumastanto, mengatakan pihaknya akan melakukan penataan Kawasan Medan Belawan Bahari di Lingkungan VIII. Adapun progres pembangunan Kota Lama Kesawan yang juga menjadi proyek PUPR di Medan sudah mencapai 65%.
Wahyu menyebut ada sejumlah kendala dalam penataan Kota Lama Kesawan yang membuat pembangunan sedikit tersendat. “Beberapa provider belum memberi laporan terkait data kabel bawah tanah yang akan terkena dampak proyek. Selain itu ada kendala banyaknya PKL yang berjualan di kawasan yang belum selesai dibangun," ujarnya.