MEDC Pertimbangkan IPO Medco Power, Namun Utamakan 3 Proyek EBT Ini
- Saat ini, Medco Power Indonesia menargetkan tiga proyek strategis terkait pengembangan EBT dengan total kapasitas tambahan 199 megawatt (MW) yang akan mulai beroperasi secara komersial pada Januari 2025.
Korporasi
JAKARTA -Emiten Minyak dan Gas, PT Medco Energi International Tbk (MEDC), memberikan pembaruan terkait rencana membawa anak usahanya, PT Medco Power Indonesia, melalui penawaran umum perdana (IPO).
Direktur Medco Energi International, Amri Siahaan, menyatakan bahwa IPO Medco Power masih dalam tahap pertimbangan.
"Saat ini kami belum segera melaksanakan IPO, tapi ke depan, mungkin bisa saja. Pasar energi baru terbarukan (EBT) sedang bagus, dan kami sedang memperkuat Medco Power terlebih dahulu," ujarnya kepada media di Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.
Saat ini, Medco Power Indonesia menargetkan tiga proyek strategis terkait pengembangan EBT dengan total kapasitas tambahan 199 megawatt (MW) yang akan mulai beroperasi secara komersial pada Januari 2025.
Ketiga proyek tersebut meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen dengan kapasitas mencapai 100 MW di Jawa Timur, serta dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali, masing-masing berkapasitas 25 MWp.
- Berburu Dividen Interim di Akhir Tahun, Cek Kado Natal dan Tahun Baru dari Emiten LQ45 Ini
- Kalah Pilkada, PDIP Pede Jateng Tetap Kandang Banteng
- Pasar Otomotif Tertekan, Bagaimana Target Saham Astra (ASII)?
Dalam kesempatan yang sama, Direktur dan CFO Medco Power Indonesia, Myrta Sri Utami, mengungkapkan bahwa dua proyek besar, yaitu PLTP Ijen dan PLTS Bali, hampir selesai secara mekanis dan dijadwalkan mulai beroperasi penuh pada Januari 2025. "Untuk Ijen, mechanical completion-nya akan selesai akhir tahun ini, dan kami targetkan sudah mulai beroperasi komersial pada Januari," jelas Myrta.
Sementara itu, PLTP Ijen dikelola oleh PT Medco Cahaya Geothermal, anak usaha Medco Power, yang berbagi kepemilikan dengan Ormat Geothermal Power (49%). Area panas bumi ini mencakup tiga kabupaten di Jawa Timur: Bondowoso, Banyuwangi, dan Situbondo. Konsorsium Medco-Ormat memenangkan wilayah kerja ini pada 2010, dengan masa pengembangan selama 35 tahun sejak 2011.
Dalam skema penjualan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah sepakat membeli listrik dari PLTP Ijen dengan harga jual US$8,58 sen per kWh, sesuai hasil lelang wilayah kerja panas bumi dari Kementerian ESDM.
Untuk PLTS di Bali, Medco menggandeng Solar Philippines Power Project Holdings, Inc. melalui dua anak usaha patungan: PT Medco Solar Bali Timur dan PT Medco Solar Bali Barat. Medco memegang saham mayoritas 51% dalam proyek ini.
Selain itu, perseroan juga memperkuat aset eksisting dengan menambah kapasitas 39 MW sebagai bagian dari pembangkit listrik siklus gabungan di Tanjung Uncang, Pulau Batam. Saham proyek Energi Listrik Batam (ELB) dikuasai Medco sebesar 45,49%. Sejak 2016, ELB telah menyuplai listrik kepada PLN melalui perjanjian jual beli listrik selama 20 tahun.
Myrta optimistis bahwa ketiga proyek besar ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perseroan mulai 2025. Meski tidak merinci angka, ia menegaskan bahwa peningkatan kapasitas akan mendongkrak penjualan listrik Medco Power. "Pendapatan akan mengikuti, kapasitas bertambah, power sales juga akan bertambah," pungkasnya.