Medco Energi (MEDC) Mau Jual AMMN, Apa Dampaknya?
- Medco Energi (MEDC) akan memperoleh dana sebesar US$116 juta dari penjualan saham AMMN. Di saat yang sama, perusahaan ini akan terus fokus pada proyek energi terbarukan dan akuisisi aset migas di Asia Tenggara.
Korporasi
JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berharap dapat mengumpulkan dana sebesar US$116 juta dari penjualan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang dilakukan oleh PT Sumber Mineral Citra Nusantara (SMCN). Medco memegang 18% saham di SMCN.
Hal ini disampaikan dalam catatan non-deal roadshow (NDR) Medco di Kuala Lumpur, Malaysia, yang dirilis oleh CGS International pada Selasa, 26 November 2024. Selama NDR, emiten berkode MEDC ini menerima banyak pertanyaan terkait kepemilikan sahamnya di AMMN.
Secara keseluruhan, MEDC berencana mempertahankan porsi saham sebesar 21% di AMMN, karena prospek jangka panjang yang sangat potensial, terutama terkait dengan smelter dan tambang Elang.
- Pedagang Kelontong Tolak Keras Rancangan Permenkes
- Rp960 Triliun Raib ke Judol, Ini 4 Jurus Pemerintah untuk Menumpasnya
- Rancangan Permenkes Tekan Kesejahteraan Petani Tembakau
CGS International juga mencatat bahwa Medco akan mendapatkan dana dari penjualan saham AMMN oleh SMCN. Selain itu, Medco juga berpotensi memperoleh dana tambahan tergantung pada produksi dan penjualan tembaga.
Selama NDR yang berlangsung selama dua hari tersebut, Medco mendapat perhatian besar dari para investor. Hal ini karena perseroan memiliki free cash flow yang solid.
"Namun, mereka perlu bertemu dengan manajemen Medco. Selama NDR, banyak pertanyaan yang diajukan terkait daftar aset, latar belakang pengendali dan manajemen, serta posisi utang yang aman," ungkap CGS International dalam risetnya pada Selasa, 26 November 2024.
Menurut CGS, Medco berencana untuk terus berekspansi di sektor energi, tetapi dengan pendekatan yang lebih disiplin. Perusahaan melihat adanya potensi merger dan akuisisi aset migas di Asia Tenggara, seiring dengan perubahan politik di Amerika Serikat (AS). Medco juga membidik aset produktif di lokasi dengan regulasi yang stabil.
Selain itu, Medco berencana untuk mengembangkan bisnis energi baru terbarukan, termasuk proyek panel surya Bulan dengan kapasitas 2 Gwp dan proyek baterai di Batam. "Perusahaan masih dalam tahap finalisasi skala investasi dan kepemilikan, dengan target keputusan investasi final pada semester II-2025 dan mulai beroperasi pada 2028," sebut CGS.
CGS International mempertahankan rekomendasi untuk menambah saham MEDC dengan target harga Rp1.750 per saham, berdasarkan EV/EBITDA 2025 yang diperkirakan sebesar 2,3 kali, dan dengan asumsi harga minyak Brent sebesar US$80 per barel.
Berdasarkan harga saham saat ini, CGS percaya bahwa investor belum memperhitungkan potensi investasi Medco di sektor energi listrik dan masih mengasumsikan harga minyak US$60 per barel.
Sementara itu, pada perdagangan berjalan hari ini saham MEDC terpantau melemah 2,56% ke level Rp1.140 per saham. Begitupun juga sepanjang tahun, saham ini tercatat mengalami pelemahan tipis yakni 1,72%.
Dari sisi kinerja kuartal III-024, Pendapatan MEDC mencapai US$ 1,78 miliar, naik 6,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat US$ 1,67 miliar. Sementara itu, laba bersih MEDC tercatat sebesar US$ 273,27 juta, meningkat 12,7% dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar US$ 242,37 juta.