Megawati Dukung Eks Panglima GAM dan Pengawal Muammar Khadafi Jadi Cagub Aceh
- Keputusan Megawati untuk memberikan dukungan kepada Mualem bersama sejumlah bakal calon gubernur lain yang diusung PDIP menunjukkan betapa seriusnya partai ini dalam menghadapi pemilihan yang akan datang khususnya di Aceh, mengingat PDIP selalu gagal dalam pemilu di Aceh.
Nasional
JAKARTA - Pemilihan Gubernur Aceh 2024 semakin memanas dengan munculnya dukungan resmi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kepada Muzakir Manaf, eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang akrab dikenal sebagai Mualem.
Dukungan ini diberikan dalam acara pengumuman nama nama calon kepala daerah yang diusung PDIP, di mana Mualem menerima surat rekomendasi dukungan dari PDIP yang diserahkan langsung ketua umum PDIP, Megawati Soekarno putri.
"Yang akan hadir di kantor DPP PDIP adalah perwakilan dari seluruh provinsi," terang Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024.
Keputusan Megawati untuk memberikan dukungan kepada Mualem bersama sejumlah bakal calon gubernur lain yang diusung PDIP menunjukkan betapa seriusnya partai ini dalam menghadapi pemilihan yang akan datang khususnya di Aceh, mengingat PDIP selalu gagal dalam pemilu di Aceh.
Pemberian surat rekomendasi ini menjadi sinyal kuat strategi politik PDIP di Aceh. Mualem, yang memiliki basis dukungan kuat di Aceh, kini mendapatkan legitimasi dari partai yang memiliki pengaruh besar di tingkat nasional. Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat peluang Mualem dalam memenangkan kontestasi politik di provinsi yang memiliki sejarah panjang dengan pergerakan GAM.
- Banyak Skandal Politik, PM Jepang Fumio Kishida Umumkan Pengunduran Diri
- Moncer di Paruh Pertama, Saham dan Laba ELSA Direvisi Naik
- Demi Turunkan Harga Tiket Pesawat, Swasta Boleh Ikut Jual Avtur?
Transformasi dari Pejuang ke Politisi
Muzakir Manaf, yang pernah memimpin GAM dalam perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan Aceh, kini telah bertransformasi menjadi seorang politisi yang berpengaruh.
Mualem, pernah mencoba bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah lulus SMA, namun gagal dalam upaya tersebut. Alih-alih menyerah, ia memutuskan untuk pergi ke Malaysia dan bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Pada tahun 1986, Manaf melanjutkan perjalanannya ke Libya, disana ia menjalani pelatihan militer khusus bersama anggota GAM lainnya. Selama di Libya, ia bahkan dipercaya untuk menjadi pengawal pribadi Presiden Libya saat itu, Muammar Khadafi.
Setelah perdamaian tercapai melalui MoU Helsinki pada 2005, Mualem aktif dalam politik lokal dan nasional, termasuk pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh.
- Banyak Skandal Politik, PM Jepang Fumio Kishida Umumkan Pengunduran Diri
- Moncer di Paruh Pertama, Saham dan Laba ELSA Direvisi Naik
- Demi Turunkan Harga Tiket Pesawat, Swasta Boleh Ikut Jual Avtur?
Dukungan PDIP ini menjadi babak baru dalam karier politiknya, Mualem berpotensi memimpin Aceh melalui jalur demokrasi yang lebih formal.
Pilgub 2024 di Aceh diperkirakan akan menjadi arena pertarungan yang ketat, berbagai kekuatan politik lokal dan nasional yang akan terlibat. Namun, dengan rekam jejak yang kuat dan dukungan dari partai besar seperti PDIP, Mualem memiliki peluang besar untuk memenangkan hati rakyat Aceh.
Langkah PDIP dalam mendukung Mualem juga dapat dilihat sebagai upaya untuk memperluas pengaruh politiknya di wilayah yang memiliki dinamika khusus seperti Aceh
Jika berhasil, kemenangan ini menjadi strategis tidak hanya bagi Mualem, tetapi juga bagi PDIP dalam memperkuat posisinya di provinsi yang memiliki sejarah unik ini.